Terlarut aku dalam hening,
buyarkan pikirku yang ramai.
Kuseduh peristiwa indah masa lampau, yang indahnya tak kalah dengan yang saat ini.Terlarut aku dalam hening,
buyarkan pikirku yang ramai.
Kusematkan rasa pada hati yang kian mati dan takut akan esok tak jumpa lagi.Terlarut aku dalam hening,
buyarkan pikirku yang ramai.
Riuh gemuruh telingaku bisikkan namamu.
Terlalu benci untuk merindu, namun diri ini kian gaduh,...- ditulis kembali dari yang asli
(sketsa kalimat pada coret - coretan UN Matematikaku).
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncovered Phrase.
PoesíaNamun, ia enggan mengucapkannya pada lain orang. Karena menurutnya, menulis lebih melegakan daripada berbicara. Ia tak butuh banyak pendapat, ia hanya ingin dimengerti. Tulisan ini hanya luapan terbuka seorang remaja, dan ini dunianya...