berdansa bersama bayang,
bersenandung bersama angin..
ingin, aku ingin sekali melihat bayangmu,
mungkin untuk 365 hari pertama dan akhirnya kau pun harus hilang.
setelahnya, kembali aku termenung di sudut, memanggil - manggil namamu,
hingga angin pun tak lagi mendengar suaraku.
mataku buram, gulita di dalamnya.
tersungkur aku di sana.
lalu, kita dua orang yang berbeda.
menatap langit yang sama meskipun hanya sebentar.
lalu kau berjalan dengan panggilanmu,
dan aku di sini menunggu kepastian,
akankah aku melihatmu berjubah putih,
berdiri di depan altar dan memberkati pernikahanku kelak,
atau kau yang akan diberkati bersamaku?
kau yang punya pilihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncovered Phrase.
PoetryNamun, ia enggan mengucapkannya pada lain orang. Karena menurutnya, menulis lebih melegakan daripada berbicara. Ia tak butuh banyak pendapat, ia hanya ingin dimengerti. Tulisan ini hanya luapan terbuka seorang remaja, dan ini dunianya...