Male lead, Get away from me!

Bagian Empat Puluh Satu : Confession

Jujur saja, itu adalah pertanyaan bodoh.

Namun, aku juga ingin tahu. Sebagai orang yang sama-sama melihat masa lalu, aku pun ingin tahu, bagaimana perasaan Sean padaku dalam kehidupan lampau?

Dia bilang, setiap kali melihatku yang terobsesi padanya, ia mulai mengingat kejadian buruk bersama pengasuhnya. Tapi, kenapa ia malah menyelamatkan hidupku yang selalunya membuatnya teringat mimpi buruk? Mengapa ia mempertaruhkan nyawanya sendiri melawan Clara yang dirasuki oleh entitas yang entah siapalah itu?

Dan, mengapa pria itu datang di makamku dan melakukan hal gila?

Aku tidak senang.

Sean barangkali melihatku sebagai adik atau teman yang harus ia lindungi. Namun, apa benar begitu? Ia menunjukkan permusuhan yang jelas padaku, dan mengingat traumnya, tak mungkin ia menganggapku adik meski Madam Helena mencintaiku seperti darah dagingnya sendiri. Dan bahkan teman? Aku tidak berani membayangkan ia menyayangiku seperti taman. Dan bahkan meski ia menganggapku sebagai teman, apa mungkin ia harus melewati semuanya hanya demi aku?

Kawan, aku tidak terlalu percaya diri dengan menyebutkan Sean melakukan segalanya demi diriku. Sungguh. Namun, ia mengorbankan seluruh kekaisaran dalam kekacauan demi membawaku keluar dari Turca. Ia bahkan siap jika disebut sebagai Pengkhianat Negara. 

Aku mungkin akan dianggap gila dengan bertanya apakah Sean menyukaiku atau apalah itu. Namun, aku juga ingin tahu. Aku ingin tahu apakah Sean pernah membalas cintaku padanya di Kehidupan pertama kami yang mengerikan? Aku ingin tahu bahwa saat itu, aku tidak berjuang sendirian mengejarnya seperti orang sakit jiwa. Bahkan jika ia menyadari rasa sukanya kepadaku setelah aku meninggal, aku cukup senang karena berhasil membuat pria itu menyesal karena terlambat menyadari itu.

Gila, aku sekarang menjadi gila!

"Jika tidak menyukaiku, aku harap kau tidak melakukan hal berbahaya seperti itu lagi." Karena jika Sean melakukan itu lagi, aku hanya akan hidup dengan rasa bersalah dan dengan rasa berharap bahwa ia mungkin menyukaiku.

Sial, mengapa Move On itu begitu sulit?

"Tugasmu adalah melindungi Kekaisaran, bukan aku." 

Sean adalah Grand Duke, juga Pahlawan bagi Turca. Bagaimana mungkin seorang Pahlawan mengorbankan semuanya demi menjaga seorang wanita yang hanya membuatnya memutar ingatan buruk?

"Sean, aku tidak masalah jika aku mati lagi." Sejujurnya aku takut. Suaraku bergetar ketika aku mengatakan itu. Tapi, daripada membiarkan semuanya mati dan mengalami kesengsaraan, bukankah akan lebih baik untukku bila dikorbankan? Lagipula pemilik berkat Orpha akan selalu berpindah ke orang lain bila pemilik sebelumnya melemah. Jika aku mati, itu bukan masalah besar. Itu lebih baik daripada aku harus kabur dan membuat semuanya kacau. "Lagipula. Si Brengsek itu mengincarku, bukan? Aku akan melawannya sendirian, dan kau harus melakukan tugasmu." Aku takut, dan pria gila di depanku hanya diam. 

Serius, apakah tidak ada sesuatu yang akan ia katakan kepada wanita rapuh yang menangis didepannya?

Aku tidak tahu apa-apa tentang Orpha. Aku bahkan baru tahu mengenai fakta bahwa aku adalah pemilik Karunia Orpha beberapa jam lalu lewat ingatan Sean. Ini seperti melihat seorang bayi yang baru lahir dan memiliki kewajiban untuk menjaga dunia yang akan hancur beberapa menit lagi karena serangan Iblis. Itu pembodohan. Aku pasti akan kalah dengan telak. Aku memang belum tahu mengenai identitas Clara, dan fakta bahwa ia kerasukan sesuatu dan apa yang aku ingat di pertemuan terakhir kami, aku tahu benar bahwa wanita itu tidak lagi seorang Lady Bodoh yang tidak bisa menjaga mulutnya.

Clara pasti terikat dengan sihir hitam, dan ia bahkan sudah mengambil langkah dengan melibatkan kuil sebagai pionnya. Ugh, plot omong kosong ini benar-benar. Dan bila dipikir dengan benar, bukankah Kuil itu juga sama gilanya? Semua masalahku sejak awal karena Saintess Magda menyembunyikan fakta bahwa aku adalah pemilik Karunia Orpha, mereka pasti bekerja sama sekarang.