Bagian Delapan Belas : Festival

16.2K 2.1K 88
                                    

"Nona, Anda yakin?"

"Tolong pikirkan baik-baik. "

"Bagaimana jika Tuan besar tahu?"

Betty berkata cemas, mengatakan kekhawatirannya dengan begitu gamblang.

"Nona, tolong kembali saja ya." Bujuknya padaku yang hanya aku anggap bagaikan angin lalu.

"Kau gila? Kita sudah berjuang sejauh ini, dan kau memintaku untuk menyerah? Tidak akan!" Balasku sembari kembali melanjutkan perjalanan di semak-semak yang penuh dengan nyamuk.

Jangan terkejut jika latar cerita ini berubah dari aula istana menjadi semak-semak. Alasannya mudah sekali untuk ditebak. Itu karena aku memilih minggat dari aula istana yang hanya membuat rasa dengki yang berada di hatiku bergejolak. Tempat itu adalah neraka, melihat bertemunya para pemeran utama membuatku sesak. Itu bukan berarti aku masih mencintai Sean. Barang seujung kukupun, aku sudah tak peduli.

Fakta bahwa tempat itu adalah awal dari segala kemalanganku membuatku sesak. Mereka bertemu, dan saling jatuh cinta, kemudian, runtuhlah semua hal baik tentangku. Setelah itu, aku tersiksa hingga berdarah-darah!

Lebih pedihnya lagi adalah kenyataan bahwa dirikulah orang yang mendekorasi, menata, bahkan mengatur segala acara dari A hingga Z! Sialan, aku seperti mengatur latar tempat untuk dua orang yang akan membuatku tersiksa di dalam novel. Barangkali, kini aku mengerti bagaimana perasaan temanku yang bekerja di wedding organizer ketika ia harus mengurus acara pernikahan mantan kekasihnya dengan wanita yang merusak hubungan mereka.

Bung, itu sungguh menjengkelkan hingga rasanya aku ingin mengobrak-abrik seluruh acara.

Yah, mau bagaimanapun, kehadiran Clara juga ada baiknya. Mungkin, karena terkena panah asmara, Sean akan berhenti menggangguku seperti yang ia lakukan kepadaku akhir-akhir ini, dan fokus untuk mengejar Clara. Kau pikir, aku sudi mencampuri urusan Pemeran Utama dengan sangat sukarela menjadi Makcomblang? Bah, jikalau Sean tidak menggangguku layaknya lalat akhir-akhir ini, aku tidak akan sudi mendorong mereka bersama dengan tanganku sendiri.

Tapi, jika pada akhirnya Sean dan Clara bersama dan itu semua karena aku, aku barangkali akan terbebas dari jeratan maut yang sungguh mengerikan!

Baiklah, lupakan lupakan!

Mau mereka bahagia atau sengsara, intinya, apa yang mereka perbuat kepadaku di dalam novel itu sungguh menyiksa!

"Kereta ini akan membawa anda ke alun-alun. Saya telah menyiapkan jubah dan segala keperluan lainnya di dalam sana."

"Terima kasih, Betty." Ujarku setelah berhasil duduk manis di dalam kereta.

"Tapi, Nona. Bisakah Anda memikirkan ini sekali lagi? Maksudku berbahaya pergi sendirian, bagaimana jika Tuan besar tahu?"

Aku sejenak tersenyum manis. Oh pelayan pribadiku yang manis. Kau sungguhlah sangat perhatian, tidak seperti mantan tunanganku yang seperti setan.

"Kau tidak perlu khawatir. Aku akan kembali sebelum fajar. Ayah dan Ibu akan menginap di istana. Kakak sendiri pun akan turut menemani Putra Mahkota hingga acara usai." Aku melirik baju rakyat biasa yang aku kenakan, dan segala pernak-pernik penyamaran lain seperti jubah dan lainnya di ssmpingku. "Lagipula, Betty telah menyiapkan semuanya dengan baik, bukan?"

Ayolah cepat terayu oleh kata-kataku yang semanis buah semangka ini, dan jangan pikirkan aku.

"Nona, ini bukan masalah penyamaran. Tuan akan sangat marah apabila tahu Nona pergi—"

"Ayah tak akan pernah tahu apabila Betty tidak memberitahunya. Kau tidak akan memberitahu Ayah bukan?" Aku segera memotong kata-kata Betty sebelum ia selesai berbicara.

Male lead, Get away from me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang