Bagian Dua Puluh Delapan : Helena

10.3K 1.5K 119
                                    

"Ibu? Mengapa Ibu ada disini." Aku bertanya dengan penasaran.

Ibu Helena yang aku tanyai hanya memasang wajah canggung dan menunjuk etalase makanan yang berada tak jauh dari kami. "Membeli kue, sayang. Aku ingin makan camilan."

Aneh sekali. Madam Helena tidak perlu keluar sendiri hanya untuk membeli kue. Jelas sekali ada yang salah disini. Barangkali, Madam Helena sedang jalan-jalan dan tidak sengaja melihat restoran ini. Masalahnya, mengapa pula wajah dari Ibu mantan kekasihku begitu gelisah dan banyak berkeringat seperti orang yang terburu-buru?

"Sayang, itu bukan masalah. Leah sudah mengurusnya. Hal yang terpenting adalah, mengapa putriku yang cantik berada disini?" Mata merah Madam Helena yang cantik lantas melirik ke arah Alexei. "Dan mengapa ada Tuan Muda Unema pula disini?"

Aku kebingungan untuk menjawab pertanyaannya. Agak canggung untuk mengatakan bahwa aku disini untuk menghadiri kencan buta. Bagaimanapun, Ibu Sean masih mengharapkanku sebagai anak menantu dan begitu menyayangiku seperti anaknya sendiri. Mengatakan bahwa aku melakukan kencan buta terdengar seperti aku telah mengkhianatinya. Ya ampun, kepalaku pusing.

"Salam untuk Yang Mulia Helena dari Erhad." Alexei yang sopan, mulai menyapa dengan tata krama yang santun. "Ada baiknya jika Yang Mulia duduk sejenak bersama kami." Perlahan, ia mendorong kursi dan mempersilahkan Madam Helena untuk duduk bersama kami.

Sungguh sopan sekali pasanganku hari ini. Huhu, Alexei seperti permata yang berkilauan. Hanya dengan pandangannya saja sudah membuat banyak wanita tersipu. Benar-benar seperti malaikat. Aku yang dulunya berpasangan dengan iblis modelan Sean sekarang benar-benar terharu. Ini seperti aku baru saja selesai menjalani kutukan di neraka dan berjalan menuju surga yang indah.

"Tuan Muda begitu sopan, orang yang menjadi kekasihmu pasti sangat beruntung." Celetuk Madam Helena yang diam-diam aku setujui di dalam hati. "Oh, apakah Tuan Muda sudah memiliki pasangan kencan?"

"Kebetulan sekali." Alexei yang mendengar itu melirik ke arahku dengan senyuman manis. "Saya disini datang untuk menghadiri kencan buta bersama Evelyn. Kami sedang menjalani kencan sekarang."

"K-kencan?" Madam Helena menyunggingkan senyum setelah mendengarnya.

Aku yakin itu senyuman terpaksa. Sangat yakin luar biasa. Ibu, maafkan aku, menjadi menantumu sekarang bukan lagi keinginanku.

Bukankah Sean terlalu bajingan untuk diriku yang cantik rupawan? Huhu, aku tidak durhaka, aku tidak durhaka.

Ini hanya masa untuk menyelamatkan diriku dalam fase lajang dan perawan tua.

"Benar, Madam. Kami sudah memasuki cukup umur untuk menikah sekarang. Kebetulan, keluarga kami memiliki beberapa kecocokan dan segera menjadwalkan kencan buta kami." Jelas Alexei, masih dengan senyum rupawan.

"Y-ya, itu tidak salah. Eve kami memang perlu segera mendapatkan calon pengantin."

Aku seperti mendengar jeritan tidak rela yang kasat mata entah dari mana.

Alexei kemudian menuangkan teh dalam poci kedalam cangkir kecil, kemudian menyodorkannya ke depan Madam Helena, mempersilahkan wanita termasyur dari Erhad dan Menara Sihir itu untuk menyecap rasa teh yang nyaman di lidah.

"Saya dengar, Madam Helena telah menganggap Evelyn sebagai anak sendiri." Ujar Alexei, kembali mengangkat topik.

"Itu benar sekali. Evelyn adalah putriku. Dia adalah anak kesayanganku." Mata Madam Helena bersinar seperti binar bintang di langit saat mengatakan itu.

"Kalau begitu, saya harap, Madam Helena berkenan memberikan restu untuk saya agar sukses dalam melaksanakan kencam buta ini. Apakah Madam berkenan?"

Mata Alexei menyipit dan senyumnya terasa seperti manusia licik.

Male lead, Get away from me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang