"Saya tidak pernah tahu bahwa ekspresi demikian digunakan untuk meminta maaf." Mulutku lantas dengan segera mengirim sindiran pedas.
Di dunia ini, mana ada orang meminta maaf dengan dagu terangkat dan wajah datar yang angkuh? Demi setan di dunia dedemit, JELAS PERMINTAAN MAAF DARI SEAN ADALAH SEBUAH PERMINTAAN MAAF YANG TIDAK TULUS!
Aku sekarang bertanya-tanya kapan agaknya Lucifer dan bala tentaranya menyeret Sean masuk kedalam dunia iblis dan sebangsanya. Jelas dimataku, Sean tidak layak dipanggil sebagai salah satu kaum manusia. Ia terlalu sombong dan narsis. Barangkali dirinya adalah saudara kembar Sang Pangeran Neraka, Lucifer yang hilang alih-alih putra Lady Helena dan Yang Mulia Raphael Erhad.
Kelakuannya terlalu mirip dengan iblis. Aku akan langsung percaya jika suatu saat bangsa Iblis turun dari neraka dan memanggil Sean sebagai salah satu saudara sebangsa mereka. Kemudian, mengajaknya kembali ke neraka sebagai budak tujuh pangeran Iblis. Melihatnya sengsara adalah sebuah kebahagiaan tersendiri bagiku.
Kepergian Sean dari dunia manusia tentunya adalah berkah besar bagiku karena tidak akan lagi melihat wajahnya yang sok tampan namun tiada bedanya dengan buaya. Sayang sekali hal itu hanya menjadi haluku saja karena Sean jelas merupakan salah satu makhluk hidup dalam kaum manusia yang sebaiknya hilang saja dari dunia.
"Tidakkah kata maaf saja sudah cukup? Mengapa pula aku harus berekspresi sedih? Aneh sekali." Dahi Sean dipenuhi oleh kernyitan bingung yang membuatku darah tinggi.
Sejak kapan meminta maaf hanya sekedar kalimat?
Sialan. Anak ini memang harus diberikan pembelajaran ulang mengenai etika. Barangkali, aku harus segera mengirim surat ke Manuel untuk segera memberikan guru etika terbaik kepada Tuannya yang buta tata krama dan etika.
"Anda benar-benar bodoh dan tidak terpuji. Anda pikir anda seberharga itu hingga berani berkata demikian?" Suaraku sedikit naik.
Kipasku kupegang erat-erat agar tidak kelepasan melemparnya tepat di wajah Sean. Tidak baik merusak hari bahagia Lady Olin hanya karena sampah masyarakat seperti Sean yang bahkan tidak layak di daur ulang. Seharusnya, pria ini dibuang saja ke pembuangan sampah dan dibakar hingga hangus!
Sean menatapku sejenak dengan senyuman sombong yang menjengkelkan. Ia mundur selangkah dan menyenderkan tubuhnya ke pagar pembatas balkon. Aku berdoa di dalam hati agar pagar pembatas balkon itu hancur sehingga Sean terjun bebas dan mati mengenaskan di bawah sana.
"Semua orang menunduk ketika bertemu denganku dan bahkan Kaisar menghormatiku dengan sepenuh hati. Jelas, aku lebih berharga daripada permata berlian sekalipun." Katanya dengan suara angkuh.
Andaikan membunuh orang tidak akan membuatku membusuk di penjara. Aku akan dengan senang hati mencekik leher pria jelek itu hingga putus!
Sombong sekali mulutmu itu Tuan. Ingin rasanya kujejalkan sambal pedas dengan taburan bubuk cabai level maksimal ke dalam mulut busukmu yang hanya mengatakan sampah tidak berguna.
"Mereka berprilaku demikian karena jabatan dan kekuatan Anda." Wajahku sudah merah menahan amarah.
Agaknya Sean lupa bahwa kedudukan dan kekuatan lebih diutamakan di dalam kasta bangsawan.
"Maka itulah, Eve. Aku jauh lebih berharga daripada berlian manapun." Suaranya yang mengalun terdengar seperti suara babi kelaparan di telingaku.
Anak kecil bahkan tahu bahwa kami para bangsawan dan rakyat tidak boleh bersikap semena-mena kepada seseorang yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kita sendiri. Namun agaknya, Sean terlampau bodoh dan tidak berbudi pekerti sehingga melupakan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Male lead, Get away from me!
FantasyTeruntuk Tunangan Saya yang begitu tampan. Kamu adalah seorang bajingan! *** Evelyn Blumaz bertunangan dengan Grand Duke Erhad, Sean Len Erhad. Hidupnya di dedikasikan sepenuhnya sebagi tunangan Tuan dingin yang membencinya. Namun, hal itu tidak b...