Male lead, Get away from me!

Bagian Tiga Puluh Tujuh : Sean's Letter

Benjamin Orca, Count dan ajudan Sean yang tampan tidak memerlukan banyak waktu untuk akhirnya mengatakan bahwa ia ingin segera pulang.

Begitu disayangkan bahwa pria berparas tampan layaknya patung Dewa Yunani itu memilih bergelud bersama berkas dan segala macam surat menyurat yang berhubungan dengan Erhad. Aduh kawan, mengapa tak kau gunakan saja wajahmu yang tampan itu untuk mencari jodoh alih-alih sibuk bekerja 24/7? 

Teramat disayangkan bahwa Count Orca tidak menikmati keindahan duniawi bersama lawan jenis.

Nah baik, mari kita singkirkan berbagai macam pujian dan kegalauan mengenai Count Orca yang terkasih. Surat beramplop hitam dengan segel naga terlampau harus dibaca karena aku merasa bahwa surat yang Sean kirimkan barangkali berisi jawaban mengenai beberapa hal yang aku cari.

Ya, semoga saja begitu. 

Kemudian dengan sebuah pisau kecil yang aku minta dari Betty. Aku pun mulai mengeluarkan lembaran kertas yang dibungkus dengan amplop hitam oleh Sean.

Teruntuk Lady Blumaz.
Evelyn Blumaz

Oh astaga, setan apa yang kemudian membuat Sean mulai memberikan embel-embel Lady kepadaku? Sangat mengejutkan dari dirinya yang senang sekali memanggilku dengan seenak jidat.

Aish, sejak awal dia mengirim surat padaku saja sudah aneh. Emm, maksudku ini Sean, pria yang bahkan senang berbicara alih-alih harus repot mengukir kertas dengan bolpoin bertinta pada abad ini yang sulit sekali digunakan.

Dear My sweet Evelyn.

Aduh, kupikir benar bahwa Sean sedang kerasukan atau bagaimana. Aku yakin bahwa ada manusia lain yang menuliskan surat ini untukku. Tidak mungkin ini Sean. Astaga, itu benar-benar tidak mungkin! Pria itu bahkan adalah tipikal manusia yang senang memberikan jawaban singkat dan selalu berbicara pada poin intinya.

Melihat surat ini yang sangat jelas ditulis oleh tangan dan jemarinya yang aku hafal di luar kepala mendadak membuatku merinding.

Kupikir tidak akan ada yang baik dari menyembunyikan ini darimu. Jadi, aku memutuskan untuk menyuratimu mengenai hal-hal penting yang akan membantumu di masa depan.

Begitu surat itu telah mencapai topik yang aku cari. Aku segera memfokuskan diri pada topik yang selalu aku tunggu.

Aku melihat masa lalu.

Aku tidak berpikir bahwa kau ingin tahu perihal bagaimana aku mengetahui itu. Karena itu tidak akan penting untukmu.

Setidaknya meski aku pun menaruh perhatian kepada alasan mengapa Sean dapat mengetahui kehidupan yang lalu. Sean berkata benar, aku tidak perlu tahu karena barangkali itu bukanlah sesuatu yang harus aku tahu. Ada banyak orang yang mengatakan bahwa ketidaktahuan adalah anugerah. Maka dari itu, lebih baik aku diam mengenai bagaimana pria itu bisa mendapat penglihatan masa lalu.

Hal-hal yang perlu kau ketahui adalah mengenai Perempuan buruk bernama Clara Yuvel. Kau tahu benar bahwa aku tidak berprilaku baik padamu dan bersimpati kepada Clara. Itu kesalahan fatal yang aku miliki alasannya, namun kau tidak perlu tahu mengenai alasan itu. Cukup hanya dengan menyimak berita mengenai Clara dariku.

Sean bodoh, apa gunanya mengirim surat jika isinya hanya ia yang mengatakan bahwa aku tidak perlu tahu ini dan itu?

Sir Carlie! Tolong ajari Sean cara menulis surat yang baik dan benar!

Barangkali surat ini tidak perlu ditulis karena aku yakin benar kau sudah tahu bahwa perempuan itu menjadi hambatan besarmu di kehidupan lampau. Namun yang terpenting darinya adalah kemampuannya dalam mencari muka yang mengerikan.