Bagian Tiga : Aku tidak menyukainya lagi

35.2K 4.9K 102
                                    

Berita mengenai putusnya pertunangan kami tersebar di kalangan bangsawan secepat api menyala. Itu sukses menghebohkan bangsawan di Ibukota hingga membuatku menerima banyak surat yang tak lagi bisa kuhitung.

Kaisar, yang menerima surat pemutusan pertunangan kami dipenuhi oleh kekecewaan. Aku tahu itu sangat disayangkan. Tapi Paman tidak berkomentar mengenai itu, ia hanya berkata bahwa kebahagiaanku adalah yang terpenting dibandingkan keuntungan bisnis. Dan beliau juga tidak ingin menjualku ke Grand Duke dengan embel-embel demi kekaisaran jika aku tidak bersedia.

Dengan tanda tangan dan stempel Kaisar. Kami resmi putus!

Aku dilanda kesenangan yang luar biasa. Salah stau penyebab kematianku akhirnya sirna. Ini lebih mudah dari apa yang kubayangkan, dan aku menjadi sangat lega.

"Bagaimana kronologi Pemutusan pertunangan kalian itu, Evelyn?" Suara Ivory, Lady dari House of Andor bertanya dengan raut wajah penasaran.

Aku sedang menghadiri acara minum teh di rumah Marquess Andor, Ivory mengundangku dan aku dengan senang hati bergabung. Ini hanyalah acara minum teh yang dihadiri olehku, Ivory sebagai pemilik acara, Lady Amelie dari House of Gallet, dan Mathilda dari House of Unema.

Mereka adalah teman-temanku di kalangan bangsawan kelas atas. Kami berteman dari umur belia, dan bertahan hingga sekarang. Di novelnya, Mereka bertiga jatuh sakit setelah mendengar kematianku, dan kemudian saling mengalami depresi.

Ya benar, mereka adalah teman sejati yang benar-benar langka keberadaannya di kalangan bangsawan yang dihuni oleh manusia bermuka dua.

Sulit menemukan teman baik di sistem kasta yang menyebalkan. Apalagi untuk diriku yang dijuluki sebagai bunga kekaisaran. Orang-orang yang sering menghampiriku adalah orang-orang yang hanya menginginkan pamor.

"Apakah Pria Sialan itu yang telah mencampakkanmu?" Mathilda secara kasar mengungkapkan kata-katanya.

Aku kesal karena ia mengatakan bahwa Seanlah yang memutuskan hubungan kami. Tapi untuk menyebut Sean sebagai Pria Sialan, aku mendukung itu seratus persen.

Sejak awal, Lady dari Dukedom Unema memang membenci Sean semenjak ia mengabaikanku dan serta merta menganggapku sebagai pengganggu. Sebagai seorang teman, Mathilda mengibarkan bendera perang dengan Sean karenanya.

"Mathilda, mulutmu sangat buruk berbicara. Grand Duke lebih cocok dipanggil sebagai Iblis tidak berhati dan Pria Bajingan." di sampingnya, Amelie menyahut dengan mata berapi-api.

Ya ampun, Nona nona, kalian benar-benar temanku!

"Marchioness Gallet akan terkena serangan jantung jika mendengar kata-katamu." Ivory tertawa kecil, tapi matanya menyiratkan sebuah kesetujuan.

Aku lantas ikut tertawa sebelum akhirnya memutuskan untuk berbicara. "Aku yang memutuskannya."

Segera setelah itu, teman-temanku menatapku seolah aku telah mengatakan sesuatu yang salah. Apa? Aku kesal melihat ekspresi masing-masing dari mereka. Wajahnya seolah mengatakan bahwa aku baru saja mengatakan hal-hal gila.

Heloowww, aku tidak sebucin itu untuk mengejar pria bodoh dan buruk rupa itu. Maksudku, setelah aku tahu takdirku tentu saja. Ekhem.

"Lady Evelyn Blumaz, temanku yang begitu cantik seperti bulan, apa yang baru saja kamu katakan?" Ivory bertanya dengan wajah terkejut seperti baru saja melihat hantu.

"Sepertinya ada lalat terbang di telingaku sehingga aku salah mendengar sesuatu." Amelie bahkan mengatakan hal-hal aneh.

Mathilda di seberangku pun tak jauh beda. Badannya mematung dan menatapku dengan tatapan tak percaya.

Male lead, Get away from me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang