"Mas Juna!"
Juna menoleh ketika seseorang memanggil namanya. Ia melihat gadis itu seperti memintanya untuk mendekat
"Lihat"- katanya "Lucu sekali dia"
Juna menjauh satu jengkal dari tempat. Pria itu menutup setengah wajahnya dengan baju yang ia kenakan
"Kenapa? kenapa di tutup"-ujar gadis itu
Juna menggelengkan kepala "Tidak, jauhkan kucing itu dari saya"
Bukannya menjauhkan kucing kecil itu dari Juna, gadis itu justru menggendong kucing kecil lalu mendekatkannya ke arah Juna
Juna mundur beberapa langkah ke belakang
"Almeera!"
"Almeera, ayolah"
Almeera terkekeh geli ketika ia menggoda Juna "Kamu takut?"
Juna menggelengkan kepala "Tidak. Ayo, sekarang jauhkan kucing itu dari sini"
"Gak mau, nanti kalau dia terbawa arus ombak gimana?"
"Ya sudah, bawa kucing kecil itu ke pohon besar di sebelah sana"
Almeera menolak Juna mentah-mentah "Gak mau"
Juna mendesah "Saya alergi dengan bulu kucing"
Almeera diam beberapa detik, kemudian gadis itu meletakan kucing kecil ke tempat asalnya
"Maaf ya meng, kamu harus ketemu sama manusia gak punya hati kaya Juna"
Sementara yang namanya di sebut baru saja mengerutkan dahinya. Ia tidak mengerti kenapa ada manusia yang bicara dengan binatang
Almeera bangkit dan menatap Juna dengan sinis. Gadis itu menekuk alisnya, ia menaruh kedua tangannya di pinggang
"Mas Junaaa"
Wajahnya berubah seratus delapan puluh derajat. Gadis bodoh itu mengeluarkan puppy eyesnya. Karena dia tau sebentar lagi Juna pasti lemah ketika melihat wajah Almeera seperti ini
"Mas Junaa"
"Boleh ya, kucingnya Mira bawa pulang"
Juna menolak dengan cepat "Gak"
"Tapi dia lucu"
"Gak"
"Memangnya kamu ga kasihan? kalau nanti kucing itu di jahatin sama orang lain, gimana?"
"Gak, Mir. Nanti yang ada, saya bersin-bersin di jalan"
Almeera menatap Juna dengan sinis, ia menghentakan kakinya, kemudian "Dasar gak punya hati"
Gadis itu pergi meninggalkan Juna di tepi pantai. Sementara Juna menghela nafas panjangnya
"Almeera..."
Almeera menghentikan langkahnya, bibirnya melengkung dengan sempurna, sepertinya Juna memperbolehkan Almeera membawa kucing itu pulang
Almeera menoleh
Kemudian Juna mengarahkan beberapa tangkai bunga mawar "Ini, bunga mawar milik kamu, ketinggalan"
Dasar tidak punya hati, rasanya ingin sekali mengangkat tubuh Juna dan membuangnya ke tengah laut. Tapi bagaimana caranya? tinggi badanku saja tidak setara dengan tinggi badan Juna
"Gak mau, kamu buang saja ke laut. Aku gak suka bunga mawar"
Almeera meninggalkan Juna yang mematung di tempat. Tatapan mata Juna jatuh pada kucing kecil itu
Matanya cantik, wajahnya terlihat sedu, kucing itu lucu, tapi kenapa saya tidak tahan dengan bulu kucing
Juna mengejar Almeera. Gadis itu duduk di kursi seraya memegang gelas berisi jus alpukat kesukaannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Juna "kamu pulang kemana?"
Romanceini adalah cerita Antara Aku dan Negara, Rahasia Juna. Cerita terakhir tentang Juna dan Almeera. Selamat berkenala lagi dengan Juna. Jangan di cari tau pemeran utamanya siapa, cukup nikmati alur cerita yang sudah penulis buat