20•ruang tamu

51 4 0
                                    

Conita menunjuk ke arah Juna "Itu. Abang Juna yang masak ini semua, katanya dia suka nasi goreng, dan cumi goreng tepung"

Almeera menghentikan aktifitasnya, ia menatap Juna sekilas kemudian mengangguk pelan "Enak"-katanya

Juna menunduk, lalu tersenyum. Ardhan dan Alnett juga melihat pria itu seperti orang kegirangan, mungkin karna Almeera baru saja memuji masakannya

"Oh ya, menginap saja di sini untuk sementara waktu"- ujar Almeera

Conita menggelengkan kepalanya "Tidak, aku segan dengan kamu"

"Lalu mau pulang ke medan?"

Conita diam membisu, matanya melirik ke arah Alnett. Pernikahan mereka berdua hanyalah hayalan semata

Dan pada akhirnya Conita memang harus pulang ke medan, karena Alnett akan di tugaskan ke papua

"Menetap saja di sini, sampai pernikahan kalian selesai di langsungkan"

Alnett menghentikan aktivitasnya, begitu juga dengan Conita. Mereka berdua tidak mengerti apa yang sedang di bicarakan oleh Almeera

"Tapi pernikahan kami batal"- jawab Conita

Almeera menggelengkan kepalanya "Tidak akan batal. Pernikahan kalian akan tetap di langsungkan, apapun yang terjadi"

"Kamu tidak mengerti"

"Conita, surat pengajuan pernikahan kamu sudah di konfirmasi oleh Kean"

"Bagaimana bisa? bukankah Lettu Kean menolak surat pengajuan itu?"- sahut Alnett

Juna dan Ardhan tidak mencampuri urusan mereka bertiga. Dan Juna tau kalau ini semua pasti karena Almeera.

Dia selalu membantu orang lain tanpa memikirkan dirinya sendiri. Ntah bagaimana bisa gadis itu membuat Kean berubah pikiran hingga menyetujui surat pengajuan itu

Makan malam sudah selesai di lakukan. Setelah membantu Almeera menyuci semua piring kotor, mereka duduk di sofa ruang tamu

Mba Sumi masih izin pulang ke kampung untuk mengurus kerabatnya yang sedang sakit.

Suara panggilan telfon mengganggu mereka yang sedang asik menonton film horor

Suara itu berasal dari saku celana Juna. "Halo"

"...."

"Memangnya kenapa?"

"..."

"Ya sudah, hati-hati"

Esmeralda mengabari Juna kalau ia akan menginap di rumah temannya malam ini. Esmeralda meminta Juna agar pria itu tidak pulang ke rumah

Ntah apa alasan yang membuat Juna tidak boleh pulang ke rumah malam ini.

Juna juga tidak mempunyai hak atas rumah itu, karena rumah itu adalah pemberian dari ayah Esmeralda.

"Ada apa?"- Tanya Alnett

Juna menggelengkan kepalanya "Tidak ada"

Alnett mengangguk pelan sebagai jawaban. Pria itu melihat Juna seperti kesakitan, mungkin karna lukanya belum sepenuhnya sembuh

"Ada apa, pak? apa kau sakit? muka mu pucat sekali"

Almeera dan yang lain langsung menoleh ke arah Juna. Benar saja, pria itu seperti hilang keseimbangan

Juna "kamu pulang kemana?"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang