4•mengobati luka

86 6 0
                                    

"Kau dari mana, Nett?"- sapa Juna ketika ia menemukan Alnett berjalan menghampirinya dari arah parkiran

"Antar makanan"

"Untuk siapa?"

Alnett tersenyum menyeringai "Aih. Kau mau tau saja"- jawabnya

Mereka jalan beriringan menuju tempat korban kecelakaan "Aih. Nett, apa kau sudah punya pengganti Conita?"

Alnett memukul pelan tubuh Juna "Kau ini macam mana. Mana mungkin saya berpaling dari tunangan saya"

Juna mendesah. Ia merasa Alnett seperti menyindirnya, tapi Alnett kan tidak tau soal hubungannya dengan Almeera. Atau mungkin saja Alnett mengatakan itu dengan asal

"Hei. Pak, kau mau tau tidak"- tegur Alnett

"Apa?"

Alnett mendekatkan wajahnya ke telinga Juna "Lettu Kean"- katanya

"Kenapa dia?"

"Dia meminta saya untuk antar makanan ke seorang perempuan"- kata Alnett

"Trus, hubungannya dengan kau apa?"

Alnett memukul pelan bahu Juna "Aih. Pak, kau kan tau kalau Lettu Kean tidak pernah terlihat bersama dengan seorang perempuan, jadi ini adalah kali pertama saya melihat Lettu Kean bersama perempuan. Dia menunggu Lettu Kean di sekitaran sini"

Juna bergantian mendekatkan wajahnya ke telinga Alnett "Selain pandai menembak, ternyata kau juga pandai bergosip ya"

Juna pergi meninggalkan Alnett sendirian, kemudian Alnett berteriak "Hei. Pak, apa kau gak mau lihat? dia cantik sekali loh"

Juna menoleh "Tidak, saya sudah punya istri"

"Aih. Kau akan menyesal pak"

Juna berjalan menghampiri korban kecelakaan kapal. Ia melihat para korban berada di statcher, Juna menghembuskan nafasnya.

Kejadian ini hampir mirip dengan kejadian beberapa tahun yang lalu, ketika ia menolong seseorang dari percikan api di dalam kapal.

Seorang perempuan yang berani melawan penjaga markas. Dia berlutut dan bersimpuh, matanya memperhatikan seorang anak kecil yang baru saja kehilangan orang yang di cintainya.

Aku menghampirinya, berdiri di hadapannya, menatap dia yang masih menundukan pandangan.

"Mas Juna...."

Ah siap, lagi-lagi rindu dengan seruan itu.

"Kenapa melamun. Ayo cepat bantu"- tegur komandan. Juna yang baru sadar dari lamunannya segera membantu komandan dan yang lain.

"Lettu Kean"

Kean menoleh, komandan menghampirinya "Sudah. Biarkan dokter yang lain bergantian memeriksa para korban"

"Tidak apa, ini adalah bagian dari tugas saya"

Komandan melirikan matanya pada jam yang ada di lengan sebelah kiri "Sudah habis masa kerja mu, sekarang istirahat. Kau pasti belum makan, kan?"

Kean diam. Ia memikirkan Almeera yang menunggunya di dalam mobil. Ntah Almeera sudah makan atau belum, tapi ia sudah meminta Alnett mengantar makanan pada Almeera

"Ah. Juna, kemari"

Juna menoleh, ia menghampiri komandan dan Lettu Kean. "Siap"

"Kau ambil alih tugas ini, bergantian dengan Lettu Kean"- perintah komandan

"Siap"

"Saya akan pergi sebentar, nanti saya kembali lagi"- ujar Kean. Pria itu membuka seragam dokter dan hand glove.

Juna "kamu pulang kemana?"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang