43• Juna, kamu pulang kemana?

55 2 0
                                    

Seorang wanita menggunakan baju yang senada dengan roknya. Baju berwarna biru, gadis itu melihat dirinya di pantulan cermin

Ia menggunakan lipmatte berwarna nude, cantik sekali. Ia mengambil sling bag, dan juga kunci mobilnya

Almeera mengemudikan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Hari ini ia akan menjemput pujaan hatinya

Gadis itu menepikan mobilnya di lahan milik TNI angkatan laut. Ia mulai memasuki area, banyak sekali para anggota yang berlalu lalang

Mungkin mereka juga ikut mempersiapkan kepulangan dari satuan yang bertugas di papua. Almeera melihat mereka sibuk dengan ponselnya

"Beberapa aparat gugur di medan perang"

Almeera menoleh, ia mendengar salah satu dari mereka mengucapkan hal itu. Tapi semoga saja itu bukan orang yang Almeera cintai

Gadis itu berdiri di tengah lapangan, bersama dengan para istri tentara yang lain, yang ikut menunggu kepulangan suami mereka

Upacara penyambutan baru saja di laksanakan. Almeera melihat kapal-kapal besar yang membawa pergi orang-orang kesayangannya telah kembali

Ini adalah saat yang Almeera nantikan sejak lama. Sudah tidak ada lagi luka berdarah, atau penyakit itu sudah hilang rasanya

"Mbak!"

Almeera menoleh, ia melihat Farhan menghampirinya. "Kamu di sini juga?"- tanya Almeera

Farhan mengangguk "Ya. Saya akan menjemput abang saya"

Almeera tersenyum, mereka berdua menunggu bersama dengan yang lainnya. Gadis itu melihat satu persatu anggota memakai seragam loreng mulai turun kapal

Almeera melirikan matanya kesana kemari seperti mencari seseorang. Begitu juga dengan Farhan. Ia tak kunjung menemui Juna

"Upacara untuk prajurit yang gugur segera di laksanakan"

"HORMAT SENJATAAAAAAAA. GRAK"

DUARRRR

Almeera mundur beberap langkah, tubuhnya hampir terjatuh. Untung saja Farhan dengan sigap memegang bahu gadis itu

"Hati-hati"- kata Farhan

Mereka memberi hormat pada prajurit yang gugur di medang perang. Almeera memindik-mindik

Tapi tubuhnya terhalang oleh banyak orang yang berdiri di depannya. Prajurit itu sudah kembali ke rumah yang sebenarnya

Tugasnya di dunia telah selesai, ia mempertaruhkan nyawanya sendiri demi melindungi tanah air tercinta

Kita doakan saja, ya. Semoga surga menantinya. Amin

Upacara bendera setengah tiang di laksanakan. Almeera melihat Alnett sekilas, tapi ia tidak melihat yang lainnya

"Farhan"

Farhan menoleh

"Apa ini adalah upacara yang di laksanakan untuk prajurit yang gugur?"

Farhan mengangguk "Ya. Kira-kira seperti ini"

Jenazah prajurit itu mulai di pindahkan. Mereka memberikan penghormatan terakhir, setelah selesai melangsungkan upacara

Almeera tersenyum melihat Kean berjalan menghampirinya, Almeera memeluk Kean dengan erat. Begitu juga Kean, tanpa di sadari, air mata jatuh membasahi pipi

Farhan masih tidak melihat Juna, ia mencari abangnya. Beberapa kali ia mencoba menghubungi Juna, tetapi Juna tidak bisa di hubungi

"Abang Alnett!"-pekik Almeera

Juna "kamu pulang kemana?"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang