16•ini jawabannya

44 3 0
                                    

"Saya tidak pernah menganggap kamu mainan"- jawab Almeera

"Kalau begitu jawab"

Pertanyaan yang mana yang harus Almeera jawab? memberi tau Kean tentang semua kejadian pahit itu?

Dia sendiri tidak yakin kalau Kean masih ingin bersama dengannya ketika ia sudah menceritakan semuanya pada Kean

Tapi apapun alasannya, Kean memang harus tau semua tentang Almeera

Almeera menarik nafasnya "Saya dan Juna pernah ingin menikah"

Kean membesarkan bola matanya. Bunga mawar yang tidak Almeera suka, bukan karna tangkai bunga mawar itu melukai tangannya

"Sekarang saya tau kenapa kamu tidak suka bunga mawar"- jawab Kean

"Ya. Saya tidak suka bunga mawar karena bunga mawar itu pernah membuat saya luka, dan lukanya belum sembuh sampai sekarang. Lalu tiba-tiba kamu datang, dan membuat saya mengingat luka dari bunga mawar itu"

"Sekarang saya tidak akan merahasiakan apapun lagi dari kamu. Dan yang harus kamu tau, saya dan Juna sempat ingin menikah. Dan ini kenyataan yang sebenarnya, dia bilang kalau dia mencintai saya. Tapi dia memilih untuk menikahi perempuan itu. Kamu tau kenapa? karena dia takut, dia takut kalau dia memilih saya, dia akan kehilangan pekerjaan dan juga ibunya"

"Dia meninggalkan saya begitu saja dan memilih perempuan itu karena dia takut dengan ayah Esmeralda yang berkuasa. Saya benci dengan bunga mawar, red velvet, pantai, dan cumi goreng tepung. Saya benci apapun yang membuat saya mengingat luka itu"

"Dan kalau kamu mau tau, dokter Fahri, saya juga hampir menikah dengan dia. Dia melamar saya, saya sempat menolak karena waktu itu saya sudah punya Juna. Beberapa bulan sejak kejadian itu, saya menerima lamaran dokter Fahri, dan waktu kami akan melangsungkan pernikahan, Dhanes ayah kandung Alenia meninggal karena sakit. Almarhum meninggalkan amanah untuk dokter Fahri agar mau menikahi kak Aaliyah karna yang almarhum tau kalau saya menolak lamaran itu. Almarhum tidak tau kalau saya dan Juna batal menikah"

"Saya tidak pernah berkomunikasi lagi dengan Juna dan perempuan itu. Yang saya tau, dia sudah pergi dari kehidupan saya, dan saya tidak mau menyentuh atau mencoba mengingat kejadian itu lagi"

Kean menunjukan senyum menyeringai "Bohong. Kamu bertemu dengan dia di pantai tanpa sepengetahuan saya"

Dari mana Kean bisa tau kalau Juna dan Almeera pernah bertemu di pantai? apa dua orang itu yang memberi tau Kean?

"Benar, saya bertemu dia di pantai. Saya juga pernah bertemu dia sebelum itu, kamu tau kenapa waktu itu mobil saya pernah rusak dan saya bilang kalau saya tidak sengaja nabrak trotoar? saya berbohong. Saya bertemu dengan dia di simpang jalan, saya tidak sengaja menabrak sedan hitam, dan itu mobil dia"- jelas Almeera

"Tapi saya tidak pernah mencari tau tentang dia. Saya sudah tidak pernah bertemu dia, dan kalau kamu mau tau kenapa saya bertemu dia di pantai, saya juga tidak pernah merencanakan pertemuan itu. Dia yang menghampiri saya, dan bilang kalau dia masih mencintai saya. Apa kamu tau? saya bersumpah kalau dia tidak akan pernah bahagia, apapun yang membuat dia tersenyum, semuanya akan hilang, dan dia tidak akan pernah menemukan kebahagiaan itu sampai dia bersujud dan meminta maaf"- kata Almeera

"Tapi tuhan justru mengambil bayi yang tidak bersalah itu. Karna sumpah saya"

Kean akhirnya memahami kenapa Almeera kekeh meminta Kean sendiri yang menangani Esmeralda. Almeera bahkan mempertaruhkan keadaannya sendiri untuk orang lain

Tapi mendengar semua pernyataan Almeera barusan membuat Kean dilema tak karuan. Di satu sisi ia mencintai Almeera, dan di sisi lain Almeera membohonginya

"Tidak ada niat sedikitpun untuk menutupi semua kejadian itu, pak dokter. Semua kejadian itu sudah saya tutup dengan rapat dan saya sudah tidak mau lagi membuka kenangan itu"

"Saya tidak membenarkan diri saya karna sudah menutupi semua itu dari kamu. Tapi kalau saya bisa memulai semuanya dari awal, kenapa saya harus menyeret masalalu saya untuk ikut serta ke dalam hubungan saya sekarang?"

Almeera menundukan kepala, gadis itu mencoba menahan air matanya

"Apa kamu masih mencintai dia?"

"Tidak"- Almeera langsung menjawab "Tidak ada alasan saya masih mencintai dia"

"Lihat mata saya"- kata Kean

Almeera menegakan kepalanya, ia menatap mata Kean "Saya tidak mencintai dia"- jawab Almeera

Kean tersenyum "Selesaikan semua masalah kamu dengan masalalu kamu, Almeera"

Almeera menarik nafasnya, ia sudah siap kalau Kean ingin membatalkan rencana pernikahan mereka

Kean menghampiri Almeera, kemudian ia memeluk gadis itu dengan erat "Tunggu saya, Shezan"- katanya

"Tunggu sampai kapan?"

"Sampai saya kembali"

"Saya tunggu kamu besok, kalau kamu tidak datang, maka setiap hari adalah besok. Sampai kamu datang"- jawab Almeera

Tangan gadis itu melingkari pinggang Kean "Apa kamu sudah tidak mau bertemu saya?"

"Kenapa bicara begitu?"

"Jawab saja"

"Selesaikan urusan kamu dengan masalalu kamu, Shezan. Sampai benar-benar selesai"- jelas Kean

"Kamu mau kemana?"

"Aku gak kemana-mana. Karena Kean akan selalu ada bersama Shezan"

"Kalau begitu kenapa seperti ingin pamit pergi?"

Kean memejamkan matanya "Aku mau menyelesaikan tugas ku, Sehzan. Mungkin akan membutuhkan waktu yang sedikit lama, tapi kalau tugasku sudah selesai, aku pasti segera pulang"

Akhir yang menggantung. Tidak tau akan seperti apa nantinya, ntah kebahagiaan, atau malah justru sebaliknya

Yang bisa aku lakukan sekarang hanyalah berdoa. Meminta pada tuhan agar di tunjukan jalan terbaik. Untuk aku dan Kean

Pria itu melepaskan pelukannya "Sudah. Nanti kita bertemu lagi"- katanya

Almeera menghela nafasnya ketika ia melihat bayangan Kean sudah menjauh dari sana. Pria itu pergi, tidak tau ingin menyelesaikan tugas yang mana

Almeera berjalan ke arah sofa, ia menaruh tubuhnya di sana. Menyandarkan kepalanya, lalu menyalakan televisi yang ada di hadapannya

Hiburan yang sangat tidak menarik untuk Almeera.

Satu jam setelah Kean pergi, seseorang mengetuk pintu rumah Almeera. Gadis itu membuka pintu dan melihat Conita berdiri di depannya

Dia menagis?

"Ayo, masuk"- ujar Almeera

Mereka berdua duduk di ruang tamu rumah Almeera. Setelah memberi Conita air putih untuk menenangkan dirinya, Almeera bertanya kenapa dia datang ke rumahnya sambil menangis

"Kalian tau kenapa saya panggil kalian kemari?"

"Siap. Tidak tau, komandan"

Kean menghela nafasnya, "Kemungkinan satu atau dua bulan lagi. Kalian berdua akan ikut ke papua, menyelesaikan misi di sana"

Bagaikan tersambar petir di siang hari. Ini lah yang Alnett takutkan, di pindah tugaskan di papua adalah kabar yang tidak pernah mau ia dengar

Conita marah pada Alnett karena dia membatalkan pernikahannya dengan Conita. Rasanya Alnett tidak sanggup menggelar pesta karena permintaan keluarga Conita yang tidak masuk di akal

Di tambah dengan informasi yang baru ia terima dari atasannya sendiri yaitu Lettu Kean

"Siap, arahan di terima, komandan"- jawab Alnett dan Ardhan bersamaan.

Kini Alnett menjalankan tugasnya sebagai seorang prajurit yang harus siap mengabdi untuk negara.

Mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk tanah air tercinta. Walaupun ia harus meninggalkan orang-orang yang ia sayang

Juna "kamu pulang kemana?"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang