Sambungan telfon mereka terputus. Lebih tepatnya Almeera yang memutus sambungan telfon itu, ia mengambil tissue dan membersihkan darah yang keluar dari hidungnya.
Kemudian menarik selimut, lalu menangis sejadi-jadinya. Almeera menolak perintah dokter yang memintanya melakukan terapi
Menurut Almeera. semua yang di ucapkan dokter adalah kebohongan, hal itu hanya akan membuat Almeera merasa kalau dia baik-baik saja.
Rasanya sudah siap kalau tuhan ingin panggil dia kapan saja. Matanya terpejam, gadis itu tertidur dengan pulas
Sementara seorang pria berdiri di depan pintu mini market seperti biasa, ia menunggu kehadiran seorang perempuan yang selalu datang kemari setiap hari
Farhan M.D
Name tag yang terpasang di seragamnya. Ia memakai kacamata hitam, warna yang senada dengan seragam dinasnya
Sudah satu jam lebih ia menunggu gadis itu di sini, tetapi Farhan tak kunjung melihat keberadaannya
"Mau cari siapa?"
Farhan menoleh, mendapati Azrul berdiri di belakangnya "Dia tidak akan kemari" - kata Azrul
"Darimana kau tau"
"Coba saja, kau tunggu dia sampai sore, dia tidak akan datang"
Farhan tidak menjawab
"Namanya Almeera"- kata Azrul "Aku dulu sempat menyukainya, dia jutek, bicara seperlunya, dia tidak seperti perempuan lain, dia kekeh dengan pendiriannya, aku bahkan meminta bantuan pada temannya waktu itu, tapi dia tidak mau. Karena dia keras kepala"
"Mungkin itu adalah alasan kenapa abang Juna tergila-gila pada gadis itu"
"Kalau abang Juna tergila-gila dengan dia, kenapa dia justru menikahi perempuan lain?"
Azrul mengangkat kedua bahunya, memberi arti tidak tau. Namun pikiran Farhan tertuju pada ucapan ibu ketika di makassar
Juna menikahi orang yang tidak ia cintai, hanya untuk mempertahankan pekerjaannya sebagai anggota militer
Ia tidak ingin di pindahkan ke kota yang jauh dari perempuan yang ia cintai. Apa yang di maksud oleh ibu adalah istrinya Juna yang sekarang
"Abangmu itu aneh, dia cinta dengan Almeera, tapi dia tidak memperjuangkan cintanya. Aku juga baru ingat kalau aku pernah melihat mereka bertengkar"
Sekarang Farhan tau alasan kenapa Juna tidak mengejar perempuan yang ia cintai. Itu karena abangnya ingin mempertahankan janji dia pada ibu
"Kau tau dimana rumah Almeera?"
Azrul menggelengkan kepalanya "Tidak tau"
Farhan menghela nafasnya, bagaimana bisa ia bertemu dengan Almeera? ia sudah tidak datang lagi ke tempat ini, Azrul bahkan tidak tau dimana rumah gadis itu
Seorang gadis memakai kacamata hitam baru saja keluar dari pesawat. Ia baru saja mendarat di Bandar udara Sultan Hasanuddin Makassar
Dengan membawa koper berukuran sedang, banyak mata tertuju pada gadis itu. Rambutnya terurai, sangat cantik.
Panggil aku perempuan gila,
sebagaimana mestinya,
panggil aku perempuan gila,
yang pandai berpura-pura,
yang menutup luka dari merekaPanggil aku perempuan gila,
penyihir jahat yang kejam,
perempuan gila yang terus bersuara,
berusaha untuk mendobrak pintu yang ada di depannya.Suaranya tak kunjung di dengar,
dia tidak tau malu dan semena-mena,
penuh gangguan di dalam jiwanya,
berharap timbal balik cinta, namun tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juna "kamu pulang kemana?"
Romanceini adalah cerita Antara Aku dan Negara, Rahasia Juna. Cerita terakhir tentang Juna dan Almeera. Selamat berkenala lagi dengan Juna. Jangan di cari tau pemeran utamanya siapa, cukup nikmati alur cerita yang sudah penulis buat