47•kaki tangan tuhan

34 5 0
                                    

Mereka berdua duduk di tepi pantai, sambil memandangi deruhan air laut yang mendukung suasana menjadi tentram membuat Almeera memandangi wajah Kean dari samping.

Pria yang duduk si sebelahnya memang di ciptakan tuhan sangat sempurna, siapapun yang memandang wajahnya akan terkesima melihat ketampanannya.

Tapi yang bisa melihat wajah Kean dari jarak yang sedekat ini hanya Almeera. Tidak yang lain

"Pak dokter"

Kean bergumam

"Aku sudah sembuh"- ujarnya

Kean tersenyum "Memangnya kamu sakit apa?"

"Hmm..."- gumam Almeera "Tidak tau, para dokter selalu memvonis seseorang tanpa sebab, seperti kaki tangan tuhan yang di utus untuk tau berapa lama lagi manusia akan hidup di dunia"

Kean tertawa "Kami para dokter tau karena kami belajar, Shezan"

"Oh ya?"

Kean mengangguk "Ya"

"Kalau begitu, kamu tau dong, soal aku?"

Kean melirikan matanya kesana kemari seperti mencari jawaban "Gak. Aku gak tau"-tipu pria itu

Ombak dari air laut itu cukup tinggi dan berhasil mengenai setengah tubuh mereka berdua. Kean bangkit dan memegang tangan Almeera untuk pergi dari sana

Tapi gadis kecil itu hanya duduk, tangannya masih menggenggam tangan Kean, ia menarik Kean, baju pria itu basah akibat ulah Almeera

Kean hanya tersenyum, rasanya memarahi Almeera sekarang adalah sebuah ide buruk untuknya

Almeera tersenyum, Kean baru saja dapat percikan air dari Almeera. Pakaian pria itu basah, bahkan dari ujung kepala sampai ke ujung kaki

Almeera bangkit dan berlari meninggalkan Kean, sedangkan pria itu mengejar langkah kaki Almeera

"Ayo kejar aku"- seru Almeera

"Tunggu saja sampai aku menangkap kamu, Shezan"

Almeera membalikan badan, ia berjalan mundur, pakaiannya masih setengah basah

Bibir gadis itu melengkung dengan sempurna "Kamu tidak akan bisa menangkap aku"

Kean menunjukan senyum sinisnya, seperti meledek gadis itu "Lihat, tubuhmu hanya sekecil ini"- ujar Kean, ia mengangkat jari jemarinya antara jadi telunjuk dan jempol

"Satu langkah kaki aku sama dengan dua langkah kakimu, Shezan. Aku bisa dengan mudah menangkap kamu kalau aku mau"

"Kalau begitu ayo tangkap aku"

Almeera membalikan tubuhnya seperti semula, ia berlari. Sesekali menoleh ke belakang

Kean tersenyum "Mau lari kemana lagi, anak kecil"- ujar Kean ketika ia berhasil memeluk tubuh gadis itu dari belakang

"Kamu tidak akan bisa lari lagi sekarang"- katanya

Almeera tertawa, ia memegang tangan Kean yang melingkari pinggangnya "Kamu curang"

"Sudah aku bilang kalau satu langkah kaki aku sama dengan dua langkah kaki kamu"

"Tangkap saja aku sebisa kamu, karena setelah ini.."

Kean memotong ucapan Almeera "Karena setelah ini kamu akan kembali ke rumah dan membuatkan kopi untukku"

Almeera meletakan tangannya di dekat alis, kemudian memberi hormat pada pria itu "Siap, komandan"

"Anak pintar"- gumam Kean

Almeera berhasil melarikan diri, membuat Kean kembali mengejar gadis itu "Hey.. Mau lari kemana"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Juna "kamu pulang kemana?"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang