Mereka berdua duduk di tepi pantai, sambil memandangi deruhan air laut yang mendukung suasana menjadi tentram membuat Almeera memandangi wajah Kean dari samping.
Pria yang duduk si sebelahnya memang di ciptakan tuhan sangat sempurna, siapapun yang memandang wajahnya akan terkesima melihat ketampanannya.
Tapi yang bisa melihat wajah Kean dari jarak yang sedekat ini hanya Almeera. Tidak yang lain
"Pak dokter"
Kean bergumam
"Aku sudah sembuh"- ujarnya
Kean tersenyum "Memangnya kamu sakit apa?"
"Hmm..."- gumam Almeera "Tidak tau, para dokter selalu memvonis seseorang tanpa sebab, seperti kaki tangan tuhan yang di utus untuk tau berapa lama lagi manusia akan hidup di dunia"
Kean tertawa "Kami para dokter tau karena kami belajar, Shezan"
"Oh ya?"
Kean mengangguk "Ya"
"Kalau begitu, kamu tau dong, soal aku?"
Kean melirikan matanya kesana kemari seperti mencari jawaban "Gak. Aku gak tau"-tipu pria itu
Ombak dari air laut itu cukup tinggi dan berhasil mengenai setengah tubuh mereka berdua. Kean bangkit dan memegang tangan Almeera untuk pergi dari sana
Tapi gadis kecil itu hanya duduk, tangannya masih menggenggam tangan Kean, ia menarik Kean, baju pria itu basah akibat ulah Almeera
Kean hanya tersenyum, rasanya memarahi Almeera sekarang adalah sebuah ide buruk untuknya
Almeera tersenyum, Kean baru saja dapat percikan air dari Almeera. Pakaian pria itu basah, bahkan dari ujung kepala sampai ke ujung kaki
Almeera bangkit dan berlari meninggalkan Kean, sedangkan pria itu mengejar langkah kaki Almeera
"Ayo kejar aku"- seru Almeera
"Tunggu saja sampai aku menangkap kamu, Shezan"
Almeera membalikan badan, ia berjalan mundur, pakaiannya masih setengah basah
Bibir gadis itu melengkung dengan sempurna "Kamu tidak akan bisa menangkap aku"
Kean menunjukan senyum sinisnya, seperti meledek gadis itu "Lihat, tubuhmu hanya sekecil ini"- ujar Kean, ia mengangkat jari jemarinya antara jadi telunjuk dan jempol
"Satu langkah kaki aku sama dengan dua langkah kakimu, Shezan. Aku bisa dengan mudah menangkap kamu kalau aku mau"
"Kalau begitu ayo tangkap aku"
Almeera membalikan tubuhnya seperti semula, ia berlari. Sesekali menoleh ke belakang
Kean tersenyum "Mau lari kemana lagi, anak kecil"- ujar Kean ketika ia berhasil memeluk tubuh gadis itu dari belakang
"Kamu tidak akan bisa lari lagi sekarang"- katanya
Almeera tertawa, ia memegang tangan Kean yang melingkari pinggangnya "Kamu curang"
"Sudah aku bilang kalau satu langkah kaki aku sama dengan dua langkah kaki kamu"
"Tangkap saja aku sebisa kamu, karena setelah ini.."
Kean memotong ucapan Almeera "Karena setelah ini kamu akan kembali ke rumah dan membuatkan kopi untukku"
Almeera meletakan tangannya di dekat alis, kemudian memberi hormat pada pria itu "Siap, komandan"
"Anak pintar"- gumam Kean
Almeera berhasil melarikan diri, membuat Kean kembali mengejar gadis itu "Hey.. Mau lari kemana"
KAMU SEDANG MEMBACA
Juna "kamu pulang kemana?"
Roman d'amourini adalah cerita Antara Aku dan Negara, Rahasia Juna. Cerita terakhir tentang Juna dan Almeera. Selamat berkenala lagi dengan Juna. Jangan di cari tau pemeran utamanya siapa, cukup nikmati alur cerita yang sudah penulis buat