21•undangan

41 1 0
                                    

Alnett dan Conita sedang mempersiapkan pernikahan mereka. Kedua orang tua Conita dan Alnett juga sudah sampai di jakarta.

Almeera menuruni anak tangga rumahnya. Ia melihat Alnett dan Conita sedang duduk di ruang tamu rumahnya

"Almeera"- sapa Conita ketika dia melihat Almeera menghampirinya. Dengan mengenakan dress dan kacamata yang sudah menjadi ciri khasnya, gadis itu terlihat sangat cantik.

"Cantiknya ibu dosen ini"- pekik Conita

"Jadi ibu dosen, atau ibu pengacara?"

Almeera tertawa kekeh ketika kedua temannya bergurau. Mereka menjadi semakin akrab sejak Almeera meminta Conita untuk tinggal di rumahnya

Bahkan Almeera membantu persiapan pernikahan mereka. Gadis itu melihat Conita mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya

"Ini. Undangan pertama untuk kamu"

Gadis itu membaca isi undangannya. Kemudian tersenyum "Selamat ya, untuk kalian berdua"

"Terima kasih, Almeera"- jawab Conita

"Terima kasih, bu. Karna sudah banyak sekali membantu kami, maaf kalau kami terlalu banyak merepotkan kamu"

Almeera tersenyum "Untuk apa meminta maaf pada adik sendiri?"

Benar. Almeera sudah seperti adik bagi Alnett dan Conita, perihal usia gadis itu yang jauh lebih muda dari mereka berdua

Seorang pria melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Pria itu membuntuti mobil berwarna hitam

Mobil itu berhenti tepat di depan rumah Esmeralda. Juna menepikan mobilnya setelah menunggu 30 menit di dalam mobilnya

Pria itu berjalan masuk ke dalam rumahnya. Ia membuka pintu rumah tanpa mengucap salam

Dan melihat sebuah pertunjukan yang sudah ia duga. Esmeralda memeluk seorang laki-laki di dalam rumahnya sendiri

Juna menghampiri pria itu, menarik tangannya dan memukulnya dengan keras "Kurang ajar"- ucap Juna

Esmeralda yang melihat kejadian itu mencoba untuk melerai perkelahian itu. Bagaimana Juna bisa sampai kemari, bukannya dia izin untuk berangkat tugas

"Pantas saja kamu melarang suami kamu pulang kerumah. Ternyata benar firasat saya selama ini"

"Sudah cukup. Berhenti"- kata Esmeralda

Esmeralda melihat darah menetes dari hidung Juna. Kemudian "Apa kau tau? Bulan depan saya akan di tugaskan atasan saya ke papua. Dan apa kamu mau tau? selama satu bulan ini saya tidak pergi bertugas. Saya menyelidiki kamu dan laki-laki bajingan ini"

Esmeralda terkejut ketika mendengar pernyataan Juna barusan. Pria itu telah berbohong padanya

Sementara Naufal baru saja pergi meninggalkan rumah itu. Sekarang hanya ada Esmeralda dan Juna

"Kenapa kamu tega mengikat saya dengan pernikahan ini, kalau pada kenyataannya kamu tidak mencintai saya?"

"Karna saya ingin menang dari perempuan itu"- ucap Esmeralda

"Perempuan siapa yang kamu bicarakan, Esmeralda?"

Esmeralda mengeluarkan senyum sinisnya "Kamu fikir siapa lagi? satu tahun lebih saya menjadi istri kamu, tapi yang selalu kamu ingat hanya perempuan itu"

"Berhenti bicara sembarangan, Esmeralda"- jawab Juna

"Memang benar, kamu tidak pernah menjalanlan kewajiban kamu sebagai seorang suami. Kamu tidak pernah mencintai saya"

Juna "kamu pulang kemana?"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang