45•berpayung kematian

80 6 1
                                    

Seorang gadis membuka matanya perlahan, kenapa semua orang mengelilingi tempat tidurnya?

Dinding putih adalah jawaban dari ada di mana aku sekarang? Almeera menarik nafasnya

Ia merasa kalau dirinya adalah pusat perhatian semua orang. Terutama kak Aaliyah yang berdiri di sebelah tempat tidur rumah sakit

"Kenapa lo gak bilang?"

Almeera hanya memperhatikan Aaliyah. Pikirannya kosong, matanya sembab seperti orang yang habis nangis pada umumnya

Fahri meminta semua orang yang ada di dalam ruangan menunggu di luar, dan meninggalkan Almeera bersama dengan Aaliyah di sini.

Hanya ada mereka berdua sekarang. Aaliyah melihat Almeera mengeluarkan air matanya, gadis itu memalingkan wajahnya

Aaliyah bisa merasakan kesedihan yang mendalam. Walaupun Almeera sudah bertunangan dengan Kean, tapi Aaliyah tau kalau Almeera masih menyimpan nama Juna di dalam hatinya.

Aaliyah sudah mengetahui semua soal penyakit yang di derita oleh adiknya lewat Fahri. Tapi Fahri meminta Aaliyah agar ia merahasiakan ini semua, berharap Almeera akan pulih walaupun itu suatu kemungkinan kecil

Aaliyah duduk di tempat tidur rumah sakit, Almeera menoleh, kemudian ia memeluk kakaknya dengan erat.

Tidak ada satu kata pun yang terucap dari bibir Aaliyah, ia bisa merasakan apa yang Almeera rasakan sekarang.

"Juna udah pergi, Kak.."- lirih Almeera, gadis itu menangis sejadi-jadinya di pelukan Aaliyah

Aaliyah memejamkan matanya, tangannya masih melingkar di tubuh Almeera, ia merasa bersalah karena selalu ketus dengan Juna, Aaliyah adalah orang pertama yang menentang hubungan Juna dengan Almeera

"Juna udah tenang di surga bareng Dhanes"- jawab Aaliyah

"Kenapa Mira gak mati juga"

"Mira..."

"Gimana Mira bisa melanjutkan hidup Mira tanpa Juna, Kak..."- lirihnya "Ternyata di tinggal mati lebih sakit daripada lihat Juna menikah dengan Esmeralda"

Kean melihat Almeera menangis di pelukan Aaliyah, ia tidak tau apakah Almeera menangis karena merindukan kakaknya, atau ia menangis karena kematian Juna.

Adik Juna juga ada di sini, ntah rahasia apa yang mereka sembunyikan dari Kean. Pria itu membalikan tubuhnya, sekilas ia melihat Farhan dan menatapnya dengan sinis

Sebelum akhirnya ia pergi menemui Fahri di ruangannya. Pria itu membuka pintu, ia melihat Fahri memegang beberapa lembar kertas

"Apa itu dokumen riwayat penyakit Almeera?"

Fahri dengan cepat menyembunyikannya, ia meletakan kertas itu di tempat semula "Bukan"

Kean menarik kursi di depan meja kerja Fahri, ia duduk di sana, lalu tatapannya sinis

"Rahasia apa yang sebenarnya kalian semua sembunyikan dari saya?"- katanya "Semua orang merahasiakan sesuatu dari saya, termasuk adiknya Juna. Apa kamu juga ikut serta di dalam rahasia itu"

"Saya tidak pernah merahasiakan sesuatu dari anda, dokter Kean"

"Kalau begitu berikan laporannya"

Fahri tidak menjawab, darimana Kean tau kalau itu adalah laporan medis milik Almeera

"Ayo cepat berikan, saya ingin tau apa yang terjadi dengan tunangan saya"

"Dokter Kean"

Kean bangkit dan menggebrak meja "Jangan bilang kamu masih ada rasa dengan tunangan saya"

Juna "kamu pulang kemana?"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang