37•rahasia

40 4 0
                                    

"Memangnya kenapa?"

"Karena kebohongan yang dia lakukan itu, membuat dia menyesal di kemudian hari. Aku bersumpah kalau abang kamu adalah seorang pria yang hatinya sangat baik dan tulus, janjinya sudah dia tepati pada ibumu"

"Sekarang dia sudah tidak takut lagi dengan siapapun, bahkan kepada atasannya sendiri"

Farhan tidak mengerti dengan apa yang barusan di ucapkan oleh Almeera. Di sepanjang perjalanan, Farhan hanya mencerna apa yang di katakan oleh gadis itu

"Dia melawan atasannya?"

Almeera mengangguk "Ya. Itu benar"

"Memangnya kenapa?"

"Karena atasan Juna tau kalau Juna mencintai saya"

"Bukannya tidak masalah? selagi hal itu tidak menganggu tugas dia?"

"Tentu jadi masalah"

"Karna?"

"Karna dia mencintai tunangan atasannya sendiri"

Seseorang membuka matanya, ia melihat di depannya ada sebuah taman, di penuhi dengan bunga mawar, gadis itu berjalan menelusuri taman itu

Memperhatikan bunga mawar yang jumlahnya banyak sekali. Air terjun yang ada di depannya membuat gadis itu terpesona

Pangeran sudah datang, bersama dengan kuda putih miliknya, kuda itu berhenti di depan gadis itu

Dia tersenyum sambil menatapnya, kecantikan yang terpancar dari jauh membuat pangeran tidak berhenti melihatnya

Sang pangeran turun dari kuda, ia membungkuk di hadapan gadis itu seperti memberi tanda hormat "Ibu peri"- ujarnya

Gadis itu membungkuk, sama seperti yang di lakukan oleh sang pangeran. Wajahnya sangat dia kenal. Gagah, dia adalah ciptaan tuhan yang paling sempurna

"Aku datang untuk menjemputmu, ibu peri"

Gadis itu tersenyum, ia seperti ingin mengikuti langkah sang pangeran. Tapi sang pangeran memberinya aba-aba untuk tidak mengikutinya

"Tunggu sebentar"

"Ada apa, pangeran?"- tanya gadis itu

"Aku akan menjemputmu, tapi tidak sekarang"

"Memangnya kenapa? aku tidak punya teman di sini, semuanya sudah pergi. Yang aku tunggu kedatangannya sudah ada tepat di depanku, lalu tunggu apa lagi? ayo cepat kita pergi dari dunia yang jahat ini"

Pangeran itu tersenyum "Tunggu sebentar ibu peri. Akan aku jelaskan beberapa hal padamu"- kata sang pangeran

"Tidak semua hal yang kamu inginkan bisa terwujud detik itu juga. Terkadang, kamu membutuhkan waktu agar keinginanmu bisa terlaksanakan dengan baik"

"Tapi tunggu apa lagi?"

"Kamu tunggu di sini, ya? aku akan menyelesaikan beberapa tugasku dulu, agar aku bisa menjemput kamu dengan hati yang bahagia. Aku berjanji padamu akan menjemput kamu nanti, kamu tunggu saja"

"Tapi kamu mau pergi kemana?"- ujar gadis itu. Ia melihat bayangan sang pangeran mulai menjauh dari tempat ia berdiri sekarang

"Mira..."

"Mira..."

"Almeera..."

Almeera membuka matanya, ia melihat seorang pria memakai seragam dokter berada di sebelahnya. Beberapa perawat juga ada di sana

Dia menangis? kenapa? ada apa?

Syukurlah kalau Almeera sudah sadar. Pria itu melihay Almeere seperti orang yang sedang bertengkar dengan malaikat maut

Juna "kamu pulang kemana?"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang