Juna menepikan mobilnya di lahan kosong milik angkatan laut. Ia menggandeng tangan Esmeralda ketika mereka sudah sampai di tempat tujuan.
"Hati-hati, sayang"- ujar Juna
Esmeralda tersenyum "Ya. Abang, tenang saja"
"Aku gak mau anak ku kenapa-napa"- jawabnya
Esmeralda mendesah. Sejujurnya ia sangat bahagia dengan Juna sekarang. Sifatnya berubah, Juna sangat memperhatikan hal-hal kecil untuknya dan calon bayi yang ada di dalam perut Esmeralda.
"Kenapa kamu ajak aku kemari"- tanya Juna. Mereka duduk di salah satu kursi di tepi pantai
Esmeralda menggelengkan kepalanya "Tidak tau, aku ingin kemari saja"- jawab Esmeralda "Aku tidak suka pantai, tapi ntah kenapa aku ingin sekali kemari"
Juna diam. Matanya tertuju pada dermaga yang berada tak jauh dari tempat duduk mereka. Ikan goreng, cumi goreng tepung dan orange juice dan pantai ini yang menjadi saksi tentang kejadian beberapa tahun yang lalu
Semuanya seakan sudah sirna di makan oleh waktu dan kenangan. Hai, Almeera. Apa kabar? semoga kabarmu selalu baik.
"Mira. Itu kalung untuk kamu, kalau nanti kita jauh, kamu bisa terus ingat saya lewat ini. Jadi kalau kamu kangen sama saya, kamu tinggal lihat kalung itu"
"Memangnya kak Juna mau kemana?"
"Saya gak kemana-mana, Mira. Saya cuma takut, kalau tiba-tiba dapat tugas mendadak dari atasan. Saya gak sempat pamit sama kamu"
Hai, Almeera...
Saya selalu berdialog dengan tuhan setiap malam, sama seperti apa yang kamu lakukan.
satu yang masih saya semogakan, semoga kamu selalu ingat saya."Abang"
Juna bangun dari lamunannya "Ya"
"Abang mikirin apa sih?"
Juna menggelengkan kepalanya "Tidak, aku hanya terbawa suasana saja"- tipu Juna
Seorang anak kecil membawa satu tangkai bunga mawar. Anak kecil itu menghampiri Juna "Kakak, mau bunga mawar tidak?"- tanya anak kecil itu
"Mau"- sahut Esmeralda "Berapa harganya?"
"Tidak, ini untuk kakak"
Esmeralda tersenyum. Ia mengeluarkan selembar uang berwarna merah muda dan memberikannya kepada anak kecil itu
"Ini. Untuk kamu"- katanya
Juna memperhatikan mereka, kemudian "Kenapa bunga mawarnya cuma satu?"- tanya Juna
"Tidak, kakak. Tadi ada banyak sekali bunga mawar yang aku jual. Tapi sudah di beli sama kakak cantik, rambutnya panjang. Tapi kakak cantik itu bilang satunya untuk kamu, kalau kamu tidak suka bunga mawar, kamu kasih saja untuk orang lain. Jangan di rusak, apalagi sampai bikin bunga mawar ini jadi hancur dan tidak berbentuk lagi begitu katanya. Lalu aku lihat kakak cantik ini, jadi bunga ini untuk kakak"
"Dimana kakak cantik yang kamu maksud itu?"- tanya Esmeralda
Anak kecil itu menunjuk ke suatu tempat "Ada di sebelah sana. Di bawah pohon besar, kakak cantik itu sedang bermain-main dengan kucing kecil"
Juna memperhatikan arah yang di tunjuk oleh anak kecil itu. Kucing kecil? bunga mawar? ah tidak.
Anak kecil itu sudah pergi lima belas menit yang lalu. Di sana hanya ada Juna dan Esmeralda. Mereka sedang menyantap makanan yang mereka pesan
"Aku mau ke toilet"- ujar Juna
Esmeralda mengangguk. Ia melihat Juna bangkit dari kursi, tanpa menghiraukan Juna, Esmeralda melanjutkan aktivitasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juna "kamu pulang kemana?"
Romanceini adalah cerita Antara Aku dan Negara, Rahasia Juna. Cerita terakhir tentang Juna dan Almeera. Selamat berkenala lagi dengan Juna. Jangan di cari tau pemeran utamanya siapa, cukup nikmati alur cerita yang sudah penulis buat