Tiada gading yang tak retak, artinya tak ada sesuatu yang benar-benar sempurna. Kalimat itu bukan hanya sekedar pribahasa, namun memang benar adanya.
-Utuh bukan berarti sempurna-
••••
Ansel, cowok tampan, berotak encer, yang terlahir dari sendok em...
Siap lanjut gak nihh?? Kira-kira bakal ada apa disini??
Pokoknya harus rame yaa, vote, komen dan sahre cerita ini, okayy??
Selamat membaca Happy reading!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
◾◽◾
Taksi yang ditumpangi Olina berhenti tepat di depan gerbang rumah mewah yang didominasi warna putih. Olina turun dari taksi itu dengan senyum lebarnya. Kedatangan Olina cepat disadari oleh Pak Anto, satpam sekaligus penjaga kediaman Giavanno. Gerbang itu dibuka, Pak Anto sedikit menunduk sebagai tanda hormatnya pada Ibu dari majikannya itu.
"Selamat sore Bu Olin" Sapa Pak Anto setelah menutup lagi pintu gerbang.
Olina mengangguk singkat, tak lupa senyum ramah itu ia usung. "Iya, di rumah ada orang kan?"
"Ada Bu, kebetulan Bapak sama Den Arsel baru pulang, ada Ibu Anya juga" Terang Pak Anto dimengerti oleh Olina. "Mari saya antar ke dalam"
Olina menggeleng cepat, jari telunjuknya ia letakkan dihidung, mengisyaratkan Pak Anto untuk diam. "Biar saya sendiri aja, Pak Anto disini jaga rumah. Jangan bilang-bilang pokoknya, biar surprise buat kembar, oke" Setelah mendapat anggukkan dari Pak Anto, Olina menggiring langkah kecil-kecilnya menyusuri halaman yang cukup luas hingga sampai di teras rumah.
"Arsel pasti kaget tiba-tiba didatengin Oma nya" Olina terkekeh pelan membayangkan reaksi cucu keduanya. Ia memang sengaja datang tanpa memberi tahu siapapun, tujuannya Olina ingin memberi kejutan untuk sang cucu, sekalian ia ingin menginap agar besok bisa merayakan ulang tahun si kembar.
Dengan langkah mengendap-endap, Olina memasuki rumah anaknya, memasuki rumah anak sendiri tanpa izin bukan suatu pelanggaran bukan? Ya anggap saja seperti itu, Olina tak peduli, lagian Arvino tak akan marah padanya.