▪ 46

83 5 0
                                    

Haii guyss!!!

Ansellina update nihh!!

Ada yang udah nunggu part 46??

Absen dulu yukss dari mana aja nih yang baca, siapa tau ada yang sedaerah ☝

Gimana, udah siap lanjut?
Jangan lupa tekan bintangnya dulu yaaa...

Happy reading!!

Happy reading!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◾◽◾

Siap atau tidak, mau atau tidak, kita tetap harus melanjutkan langkah kita hingga kita menemui garis finish!

🍇🍇🍇

Pada dasarnya kita sebagai manusia hanya memainkan karakter yang skenarionya telah diatur oleh sang pemilik kehidupan, kita bisa berencana tapi hasil akhir tetap bukan kuasa kita untuk menentukan. Kita dipertemukan dan juga dipisahkan, people come and go, itu sudah menjadi suatu hal yang pasti dalam kehidupan, mau tak mau, rela tak rela semua akan tetap pergi pada waktunya. Tapi apa kehidupan mu berakhir setelah kepergian seseorang yang mungkin sangat kamu cintai? Tidak! Hidup mu tetap terus berlanjut, dengan atau tanpa mereka hidup mu tetap harus berjalan karena kamu belum sampai pada titik akhir dari kehidupan ini.

Dan itulah yang sedang Ansel lakukan sekarang. Meski kalau boleh jujur ini berat, bahkan sangat berat tapi, Ansel tetap berusaha menyambung langkah pertamanya tanpa Olina. Ansel harus bangkit, banyak hal yang menantinya di depan sana, dan itu semua tak akan datang sendiri tanpa Ansel hampiri dengan sambungan langkah itu.

Hari pertama Ansel kembali ke sekolah, banyak ucapan bela sungkawa yang ia dapatkan dari teman sekelas, teman organisasi maupun murid lain yang Ansel tak mengenalnya. Ansel berusaha bersikap seolah dirinya sudah ikhlas dan baik-baik saja, orang luar tak perlu tau kesedihannya, itulah yang selalu menjadi prinsip Ansel.

Sejauh ini Ansel melakukan semua aktivitas dengan baik, ya jika kita mau berusaha kita pasti bisa melaluinya. Ansel menggiring langkah kakinya meninggalkan kelas saat bel istirahat itu berbunyi, bibir Ansel sedikit melengkung keatas kala netranya menangkap sosok Sellina yang berdiri di depan kelasnya. Ansel berjalan menghampiri sang gadis yang sepertinya tak menyadari kehadirannya.

"Lihatin apa?" Celetuk Ansel tepat disamping telinga Sellina, Ansel mengikuti arah pandang Sellina yang tertuju pada tiga siswi yang tengah berjalan dengan tawa bahagianya, meski hanya melihat punggung mereka, Ansel bisa mengenali salah satunya, dia Samara.

Sellina tersentak kaget saat mendengar suara Ansel, dengan kikuk ia menggeleng pelan sembari tersenyum kaku. "Enggak kok, cuma kangen aja bercanda sama Mara. Tapi udah lupain, gak penting juga"

DLS [ 2 ] Ansellina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang