▪ 6

143 11 0
                                        

Hari minggu lagii guyss!!!

Time to Ansellina update!!!

Ada yang udah nungguin chapter ini?

Gimana, masih setia dikapal masing-masing apa pindah haluan??

Ini baru awal ya, jangan bosen dulu, cerita Sellina buat bisa deketin Ansel masih panjang, begitupun kisah Ansel

Sebelum lanjut baca jangan lupa tekan bintangnya dulu yups, nanti komen juga 😊

Happy reading

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◾◽◾

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◽◾

Sellina menguap untuk yang kesekian kalinya dibeberapa menit terakhir ini, fokusnya untuk mendengarkan penjabaran rumus yang dijelaskan Pak Fiki sudah buyar, matanya begitu tak bersahabat, kalau tak dibangunkan Samara mungkin Sellina sudah tidur sejak tadi. Sellina mengucek matanya seraya menggeleng kecil, berusaha untuk tetap membuka mata dan mempertahankan kesadarannya, namun apalah daya, rasa kantuk itu sudah menguasai dirinya, membuat Sellina tak bisa bertahan lebih lama.

"Mara, gue tidur bentar ya, lima menit aja, bangunin gue kalo ada apa-apa" Pesan Sellina lalu menelungkupkan kepalanya diatas lipatan tangan.

Samara menggeleng kecil, sedikit tak mengerti dengan Sellina, tapi cewek itu tetap menyetujui permintaan Sellina, yah mungkin Sellina memang mengantuk, biarkan saja dulu, paling setelah lima sampai sepuluh menit lagi mata Sellina sudah jauh lebih bisa diajak kompromi.

"Selamat siang Pak, maaf menganggu kegiatan pembelajaran" Suara berat yang dibarengi dengan ketukan pintu itu mengalihkan fokus semua murid, termasuk Samara.

"Saya dan tim mohon ijin untuk masuk dan melakukan razia" Lanjut Ansel, cowok yang mengetuk pintu tadi.

Kehadiran Ansel dan tim OSIS nya disambut dengan beberapa reaksi oleh para murid, ada yang mendadak terlihat ketakutan, ada yang langsung mengamankan beberapa barang, ada yang langsung menunduk untuk menghapus make up yang terlalu tebal, ada yang merapikan seragamnya, bahkan ada pula beberapa murid yang malah terkagum dengan pesona Ansel dan berakhir hanya diam berpangku tangan dengan mata yang tak lepas dari cowok tampan yang memegang jabatan sebagai ketua OSIS itu.

DLS [ 2 ] Ansellina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang