Don't Disturb My Fiance

3.4K 155 1
                                    

Kelamaan nunggu cerita lain update sampai berkali kali baca ulang yaudah mending aku update.

Akupun sama kayak kalian nunggu author update ceritanya. Capek juga ya ternyata nunggu tanpa kejelasan waktu.

_____

Seminggu setelah ujian, seorang gadis berdiam tak melakukan apapun selain makan tidur mandi dan drakor-an. Gadis sering disapa Senasya Lunaxra memilih melanjutkan tontonan drakor hingga episode akhir. Tak masalah, selama nilai aman, Asya merasa bebas. Organisasi? Sudah ia putuskan untuk keluar setelah mendapat apa yang seharusnya ia inginkan.

Hingga jam menunjukkan pukul 5 sore. Ia menekan pause lalu bangkit berdiri menuju kamar mandi. Ia membersihkan badan meskipun hari libur. Rutinitas merawat diri tak boleh putus. Menjadikan sebagai rutinitas termasuk investasi buat kulit, kan?

Katanya seperti itu.

Seusai berberes Asya menyiapkan makan malam. Sesuai porsi, enggak banyak.

Saat makan, ponsel sebelah piringnya berdenting menandakan pesan masuk. Ia menaruh sendok beralih mengambil ponsel. Jemarinya dengan lincah membuka password dan terlihat di layar notifikasi baru.

Davin
Ke kampus besok yuk.
Ngurus revisi sekalian nonton anak basket tanding

Asya menepuk jidatnya setelah membaca pesan dari Davin. Revisi. Hal terpenting agar ijazah bisa ia dapat. Kuliah 3 setengah tahun hanya untuk ijazah. Asya meringis memikirkan pemikiran santai hari ini.

Asya

Masalah revisi gue mau

Davin
Siapa dosennya? Banyak gak revisi lo?

Asya
Pak Farhan ama Pak Chandra
Sebenarnya bukan revisi tapi daripada kosong ya mereka isi aja

Davin
Gila.
Lo pake pengacara pas sidang?

Asya
Enak aja! Murni nih gapake pengacara apalagi joki
Emangnya lo minta bantuan ke pacar.

Davin
Hehe

Asya
Kalau deket pengen gue sembet pala lo

Segera Asya menyelesaikan kegiatannya kemudian berlari mengambil laptop, menyalakan lalu mengerjakan seluruh revisi. Lembaran demi lembaran Asya centang setelah selesai.

Jam terus bergerak memutari setengah lingkaran hingga pukul 3 pagi. Segelas kopi sebelah laptop telah tandas habis. Dua bungkus kripik tak tersisa hingga kertas yang ia pake berserakan di lantai ruang tamu. Tak terasa, kepala mulai pusing. Ia menyandarkan tubuhnya ke sofa memejamkan kedua mata dan memasuki alam mimpi setelah jemarinya menekan tanda save di laptop.

Tanpa Asya sadari sesuatu telah mengintainya dari awal mengerjakan revisi hingga tertidur pulas di sofa. Ia menahan rasa gemasnya pada gadis itu. Sungguh disayangkan.

---

"Telat lagi. Kalian kejar siapa? Saya ini tunggu kalian! Menyusahkan sekali."
Lagi dan lagi, Davin dan Asya kena sapaan siang hari. Mulut itu terus mengeluarkan suara bagaikan ayam berkokok.

Asya mengode Davin lewat tangannya untuk melakukan sesuatu agar Pak Farhan berhenti mengoceh. Terlambat lima menit saja mereka kena hampir setengah jam.

Dark ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang