Pada kenyataannya, Aisyah tidak mendengar pringatan yang Rendra berikan padanya, Aisyah masih saja nekad mencari tau dengan caranya sendiri semua tentang Rendra dan masalah yang di hadapinya.
Berbekal tekad yang kuat, Aisyah kembali ke club itu pada keesokan harinya, dengan memanfaatkan uang, Aisyah berhasil masuk setelah menyogok dua orang penjaga di pintu masuk club.
Dengan mengenalan hoodie yang cukup kebesaran, Aisyah masuk kembali ke dalam tempat terkutuk itu, dengan kacamata yang selalu menempel, Aisyah memperhatikan sekitarnya.
Dia tidak melihat Rendra disana, baik di atas ring atau di tempat lain, yang ia lihat hanya segelintir hidung belang yang sedang di temani oleh wanita malam, banyak juga orang yang tengah mabuk bahkan menari-nari di bawah lampu disko dan di iringi oleh musik dj.
Bagi orang awam seperti Aisyah, hal seperti itu sangat menjijikan, apa lagi para wanita malam tidak segan memamerkan tubuhnya di depan banyak orang, bahkan mereka tak risih bagian tubuhnya di gerayangi oleh lelaki hidung belang.
Aisyah bergidig ngeri melihat itu semua, ia juga sedikit kesal bahkan emosi saat tau Rendra kerja di tempat seperti ini, ia selalu berpikir yang engga-engga sejak tadi malam, ia takut kalau suaminya itu ikutan bermain gila disini.
Aisyah terus celingak-celinguk kesana-kemari untuk mencari keberadaan Rendra, namun tanpa disadari ada orang yang mengawasi gerak-gerik Aisyah, orang itu langsung mendekat karna curiga dengan gelagat Aisyah.
"Hei nona! Nona cari siapa di tempat seperti ini?" tanya orang itu yang tidak lain adalah Jason.
Aisyah menoleh ke arah Jason, seketika itu Aisyah ketakutan karna perawakan Jason yang sangar, bertubuh besar dengan tatto di beberapa bagian wajahnya, apa lagi tatapan Jason selalu terlihat seperti sedang mengintimidasi orang lain.
"Nona intel ya?" todong Jason.
"Eh! B-bukan. Saya bukan intel kok," bantah Aisyah cepat.
"Lantas kenapa nona celingak-celinguk tadi?" tanya Jason.
"Ah itu... Saya..." Aisyah bingung harus memberi alasan apa.
Tatapan Jason memicing. "Itu apa? Ah, jangan-jangan nona baru disini?"
"I-itu... Iya. Saya baru pertama kesini," balas Aisyah akhirnya.
"Oh. Nona baru disini. Berarti nona masih polos."
"Eh! M-maksudnya?"
"Bagaimana kalau nona temani saya minum."
"Engga usah makasih."
"Saya tidak pernah menerima penolakan, saya selalu dapatkan apa yang saya mau."
"Maaf! Saya tidak minum. Saya permisi!"
Menyadari hal aneh, Aisyah langsung beranjak dari tempat duduknya, namun baru juga selangkah tangan Aisyah langsung di genggam oleh Jason, itu langsung membuat Aisyah meringis karna tangan Jason.
"Aws... Lepas! S-sakit." Aisyah memelas.
"Hahaha. Saya suka wanita seperti anda." Jason terkekeh.
"T-tolong lepasin saya. Saya mau pulang."
"Pulang? Saya tidak akan melepaskan kamu sebelum kamu penuhi keinginan saya."
"Enggak. Saya gak mau. Saya mau pulang."
"Ayolah nona! Semalam saja. Saya janji akan kasih kepuasan untuk kamu, saya juga akan kasih uang yang banyak."
"Gak. Saya gak mau. Lepasin saya cepat!"
"Tidak akan. Saya mau tubuh kamu lebih dulu."
"Engga. T-tolong!"
"Kalau cara halus gak bisa juga, terpaksa saya akan bawa kamu secara paksa."
KAMU SEDANG MEMBACA
BRONDONG HUSBAND ✅ [SELESAI]
Romance(END) ----- "Bu Dokter, nikah yuk!" "Saya lagi kerja, jangan ganggu!" "Ya udah nanti aja sepulang kerja nikahnya." "Kamu lebih muda dari saya." "Saya bisa kok pakai kumis biar kelihatan tua, saya juga bisa cat rambut yang sama persis seperti uban." ...