Widia datang dengan maksud untuk menjumpai Aisyah, ia ingin menanyakan prihal sahabatnya itu yang tidak masuk kerja, apa lagi Aisyah yang biasanya gampang di hubungi menjadi sangat susah dan bahkan nomer nya tidak aktif.
Ia penasaran kenapa sahabatnya itu tidak masuk kerja, ia juga penasaran soal dinner malam tadi dengan Niko, ia ingin mendengar langsung cerita romantis mereka.
Saat di rumah sakit tadi, Widia berjumpa dengan Niko, namun saat di tanya prihal tadi malam, Niko justru tidak menjawab dan langsung berlalu begitu saja.
Hal itu membuat Widia penasaran, seperti ada sebuah cerita di balik cerita, dan ia memutuskan untuk menanyakan nya langsung.
Maka dari itu, Widia datang ke rumah Aisyah, namun bukannya mendapat jawaban yang memuaskan, dirinya justru mendapati sahabatnya itu terkulai lemah di dalam bathtub kamar mandi.
Dalam kondisi telanjang dan juga menggigil, dari kondisinya, Widia bisa menebak kalau sahabatnya itu sudah berendam di dalam bathtub cukup lama, mungkin lebih dari tiga atau empat jam.
Melihat itu tentu saja Widia shock setengah mati, ia lekas membawa Aisyah keluar dari dalam bathtub, dengan handuk yang tersedia, ia mengeringkan tubuh sahabatnya itu.
Dirinya juga yang sudah memakaikan pakaian ke tubuh Aisyah dan menyelimutinya dengan selimut, ia juga sudah membuat teh hangat untuk menghangatkan perut sahabatnya itu.
Saat Widia datang, kesadaran Aisyah masih pulih, tapi kondisinya sangat lemah, beruntung ia sigap membantu Aisyah, dan hasilnya sahabatnya itu masih sadar dan kondisinya sudah stabil saat ini.
Walau pun begitu, Aisyah lebih banyak diam dan melamun, ia juga mendekap kedua kakinya sendiri di dalam selimut, tetesan air mata terkadang jatuh tanpa ia sadari.
"Sebenarnya lo kenapa sih?" tanya Widia penasaran, namun tidak ada tanggapan dari Aisyah.
"Ay! Cerita sama gue, lo kenapa? Apa lo ada masalah? Terus gimana dinner lo tadi malam? Gue tanya ke Niko, tuh anak gak jawab terus langsung nyelonong gitu aja," lanjut Widia.
Seperti biasa, Aisyah tidak menjawab dan hanya diam menghangatkan tubuh nya di dalam selimut, mood dan semangatnya anjlok, tidak selera bahkan tidak niat untuk hidup sama sekali.
"Ay! Jawab elah! Lo kena---bau apa ini?"
Widia mengendus-ngenduskan hidung nya saat menangkap bau yang tidak asing baginya, ia terus mencari dari mana sumber bau berasal, ia terus bergerak dan berhenti di satu titik yang bau nya sangat menyengat.
Widia melirik ke arah sprei, noda merah dan juga noda putih yang sudah mengering terpampang jelas disana, bau amis cukup menyengat tercium sangat jelas.
"Noda apa ini? I-ini darah atau---jangan-jangan!" Kedua mata Widia membulat saat menyadari sesuatu, lepas itu menoleh ke arah Aisyah.
"Ay! I-ini!""Hiks..." Aisyah langsung menangis.
Tanpa Widia duga, Aisyah menangis sesenggukan, teh hangat yang berada di dalam gelas juga sedikit tumpah akibat getaran yang di hasilkan dari tangisan Aisyah.
"Ay!" Widia mengambil alih gelas tersebut lalu menaruh nya di atas nakas.
"Hiks... Aku sudah hancur, aku hina, aku kotor, aku berdosa, hiks... A-aku udah gak suci lagi, hiks..."
KAMU SEDANG MEMBACA
BRONDONG HUSBAND ✅ [SELESAI]
Romance(END) ----- "Bu Dokter, nikah yuk!" "Saya lagi kerja, jangan ganggu!" "Ya udah nanti aja sepulang kerja nikahnya." "Kamu lebih muda dari saya." "Saya bisa kok pakai kumis biar kelihatan tua, saya juga bisa cat rambut yang sama persis seperti uban." ...