Beberapa jam berlalu dan masalah sudah selesai dengan damai, damai bagi keluarga kecil Rendra dan Aisyah, dengan penangkapan Chen dan para anak buahnya, kehidupan mereka bisa berlanjut dengan perasaan bahagia dan tentram.
Tanpa di duga ternyata Widia dan Reza mengikuti Rendra selepai keluar dari kantor polisi, mereka sempat kehilangan jejak namum berhasil menemukan motor Rendra pada akhirnya, setelah mengamati lebih lanjut Widia memanggil pihak berwajib.
Ternyata Chen adalah orang yang cukup di cari oleh pihak kepolisian, mereka sudah menyelidiki bisnis ilegal milik Chen, pasar gelap, perjudian, prostitusi dan juga obat-obatan terlarang di jalankan oleh Chen, selain itu club ilegal di tambahkan ke daftar kriminalnya.
Semua di bawa ke kantor polisi termasuk Rendra dan Aisyah, untuk Rendra awalnya ia akan di bawa ke rumah sakit tapi saat proses penangkapam Chen, tiba-tiba Rendra sadar dari pingsannya, kondisinya baik-baik saja hanya sedikit pusing di bagian kepala saja.
Oleh karna itu mereka langsung pergi ke kantor polisi bersama, semuanya menjadi saksi dan di tanya berbagai macam pertanyaan oleh pihak penyidik, khusus untuk Rendra karna pernah menjadi bagian dari club itu maka Rendra di periksa secara terpisah dari yang lain.
Semua di beberkan ke pihak penyidikan, tidak ada yang di tutup-tutupi oleh Rendra karna ia memang berniat untuk keluar bahkan melaporkan Chen ke pihak berwanang, tapi karna dirinya masih terikat membuat Rendra susah untuk bertindak.
Singkat cerita Rendra di periksa sampai enam jam di ruang penyidikan, berbeda dengan yang lain yang hanya memakan waktu dua jam saja, banyak pertanyaan yang di lontarkan dan membuat Rendra bercerita bahkan menjawabnya dengan panjang.
Awalnya Rendra akan di tahan untuk sementara, tapi Aisyah, Widia dan Reza menjamin kalau Rendra tidak akan lari, pada akhirnya Rendra tidak jadi di tahan namun di perintahkan untuk wajib lapor sehari sekali, Rendra juga di minta tidak keluar kota sampai penyidikan selesai.
Jam sembilan malam mereka baru saja pulang ke rumah, di antar oleh Widia dan juga Reza, akhirnya mereka bisa bernapas lega setelah mengalami situasi genting seharian ini.
Rendra sedikit di papah oleh Aisyah, namun saat berada di depan pintu Rendra memilih untuk melepas karna tidak ingin sang istri merasa kelelahan karna memapahnya.
Mereka berdiri di ambang pintu sambil bercanda beberapa kali, mereka sangat senang karna akhirnya badai sudah berlalu, sepertinya malam ini Rendra dan Aisyah bisa tidur dengan nyenyak, mereka berharap kedepannya tidak akan ada masalah yang datang lagi.
"Huh! Capenya," keluh Widia saat pintu rumah Aisyah terbuka.
Aisyah langsung menoleh ke arah sahabatnya itu. "Malam ini kamu nginap disini aja Wid."
"Emang boleh? Takutnya, gue ganggu kalian berdua lagi," balas Widia.
"Ya engga apa-apa, kamu bisa gunain kamar satu lagi kalau mau."
"Lantas Rendra gimana? Bukannya kamar satunya di pakai Rendra ya!"
"Udah engga. Kita udah tidur bareng kok beberapa hari ini."
"Wah. Ok deh, gue nginep sini aja malam ini, dah lama juga gak nginep di rumah lo."
"Ikut dong!" Reza tiba-tiba saja menimpali.
Widia dan Aisyah saling melirik satu sama lain, kening mereka mengkerut sebelum bereaksi.
"Gak." Suara Rendra lebih dulu terdengar menolak mentah-mentah. "Lo pulang aja sono," lanjut Rendra mengusir.
"Nah betul itu, kamu pulang aja beib," sambung Widia setuju.
"K-kok kamu ngusir aku beib? Kalau aku pulang kamu juga harus pulang, enak aja kamu disini, aku gak ada yang ngelonin entar," ucap Reza. Kedua bola mata Widia membulat kala mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRONDONG HUSBAND ✅ [SELESAI]
Romance(END) ----- "Bu Dokter, nikah yuk!" "Saya lagi kerja, jangan ganggu!" "Ya udah nanti aja sepulang kerja nikahnya." "Kamu lebih muda dari saya." "Saya bisa kok pakai kumis biar kelihatan tua, saya juga bisa cat rambut yang sama persis seperti uban." ...