Aisyah nadia, seorang perempuan yang berpropesi sebagai seorang Dokter di salah satu rumah sakit ternama di kota Bandung. Di usia nya yang sudah menginjak 28 tahun ini, ia masih fokus terhadap pekerjaannya.
Dokter yang bertugas di bagian umum ini tidak terlalu memusingkan masalah 'percintaan'. Kalau perempuan lain di usia yang sama pasti sudah memiliki suami bahkan seorang anak, berbeda dengan Aisyah yang sampai saat ini tidak memiliki seorang kekasih.
Bukan. Bukan karna Aisyah tidak laku, tapi lebih ke belum terlalu memikirkan hal seperti itu. Selama ini banyak laki-laki yang berusaha mendekatinya namun selalu di acuhkan oleh Aisyah.
Entah kenapa Aisyah tidak terlalu memikirkannya, ia belum mau menjalani hubungan serius dengan seorang laki-laki.
Setiap pagi, Aisyah selalu berangkat menggunakan mobil kesayangannya, banyak orang yang terkagum-kagum dengan penampilan Aisyah yang natural namun sangat mempesona, di tambah kacamata yang selalu ia pakai membuatnya terlihat lebih manis.
Aisyah bukan memakai kacamata untuk bergaya agar di perhatikan oleh orang lain, tapi itu adalah akibat dari kebiasaan nya membaca buku dan berada di depan laptop selama ini, matanya sedikit mengalami masalah yang membuatnya harus terus memakai kacamata.
Bukannya Aisyah tidak mampu untuk membeli softlane atau apa lah itu, tapi Aisyah bersikap acuh, selama itu tidak mengganggu hidupnya, apa lagi Aisyah juga sudah terbiasa memakai kacamata yang membuatnya nyaman.
Hari ini seperti biasa, Aisyah datang ke rumah sakit dan langsung menjadi pusat perhatian semua orang, bukan cuma yang satu propesi dengannya tapi perhatian itu juga datang dari para pasien rumah sakit.
"Pagi Dokter Aisyah!" sapa salah satu Dokter bernama Widia.
Aisyah langsung mengulas senyumnya. "Pagi juga Dokter Widia."
"Seperti biasa ya! Dokter selalu jadi pusat perhatian."
"Ah kamu bisa aja. Mereka lagi ngelihatin kamu itu."
"Hihi. Dokter ini suka merendah. Justru mereka lagi lihatin Dokter dari tadi."
"Jangan panggil Dokter terus, sama teman sendiri juga."
"Biar formal gitu. Ini kan sudah masuk jam kerja. Hihi."
"Kamu ini. Ada-ada saja."
Aisyah dan Widia terus berjalan beriringan melewati koridor rumah sakit.
Selama ini Widia lah yang selalu menjadi teman sekaligus mentor bagi Aisyah, walau usia Aisyah lebih tua tapi ia tetap menghormati Widia.
Widia, perempuan yang berusia 26 tahun itu lebih dulu bekerja di rumah sakit ini, ia juga menjadi murid dari Dokter Dani yang menjadi penanggung jawab rumah sakit ini.
Tentu saja pengalaman nya tidak di ragukan lagi, maka dari itu Aisyah merasa segan dan hormat kepadanya, walau pun begitu mereka tetap teman akrab seperti kelihatannya.
Namun mereka berbeda keahlian, Aisyah berada di umum sementara Widia spesialis penyakit dalam, tempat bekerja mereka juga berbeda tapi mereka selalu menyempatkan diri bersama kala waktu istirahat tiba.
"Dokter Aisyah!"
Seseorang memanggil namanya, refleks Aisyah menoleh yang di ikuti oleh Widia juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRONDONG HUSBAND ✅ [SELESAI]
Romantizm(END) ----- "Bu Dokter, nikah yuk!" "Saya lagi kerja, jangan ganggu!" "Ya udah nanti aja sepulang kerja nikahnya." "Kamu lebih muda dari saya." "Saya bisa kok pakai kumis biar kelihatan tua, saya juga bisa cat rambut yang sama persis seperti uban." ...