Extra Part 2

5.8K 116 2
                                    

10 tahun kemudian.

"SATU! DUA! TIGA!"

Rendra sedang memberi aba-aba kepada sang putra sulung yang sedang berlatih bersamanya, di area husus di dalam rumah yang selalu mereka gunakan untuk berolahraga, Rendra sedang melatih Andra beberapa teknik baru yang belum di tunjukan sebelumnya.

Tentu Andra sangat antusias mengingat gerakan-gerakan itu adalah gerakan yang baru di lihatnya selama ini, setelah hampir sepuluh tahun lamanya, Andra hanya melatih teknik-teknik dasarnya saja dalam beladiri, kini kesempatan untuk memperdalam dan mempertajam teknik beladirinya ada di depan mata.

Kini Andra sudah berumur 15 tahun dan masih duduk di bangku SMP, walau jiwa mudanya selalu berkobar-kobar, namun Andra sudah bisa menahan itu semua, Andra selalu teringat kata-kata sang ayah yang selalu menyuruhnya tidak menyalahgunakan seni beladiri.

Andra selama ini bisa menjadi orang yang bertanggung jawab, sikap dan sifatnya lebih dewasa daripada anak lain yang seusia dengannya, Andra ingin memasuki kerasnya dunia para petarung, Andra ingin menjadi atlit profesional MMA.

"Fokus! Kamu harus fokus!" teriak Rendra kala melihat putranya sedikit meleng.

Andra kembali menajamkan fokusnya, melakukan latihan lagi bersama sang ayah, bisa di bilang itu sparing kecil antara ayah dan anak.

Tentu saja Rendra melakukan itu tanpa alasan, Rendra sengaja menempatkan Andra dalam petarungan nyata agar nantinya sang anak bisa terbiasa dengan semua itu, itu juga bisa melatih mental supaya tidak lembek dalam pertarungan.

Namun, tidak lama setelah itu, Andra terduduk di atas lantai karna kelelahan, keringat yang bercucuran dengan napas yang masih terengah-engah, Andra sudah mencapai batasnya saat ini.

"Huft! Istirahat dulu, Yah! Andra cape," pinta Andra kepada sang ayah.

Rendra sedikit geleng-geleng kepala, namun tetap mengiyakan permintaan Andra barusan, dirinya juga langsung mengambil lap kecil dan mengusap keringat di tubuh, setelah itu beranjak ke arah sang istri dan anak bungsunya yang baru saja datang ke tempat latihan.

"Oi, Dra! Sini, ikut abang latihan!" teriak Andra kepada sang adik yang bernama Indra.

Indra tentu saja menggeleng pelan. "Gak deh bang, makasih! Indra lebih suka baca buku."

"Ah elah! Baca buku mulu."

"Abang juga latihan mulu."

"Bisa aja lo balesnya."

Indra tidak membalas lagi, karna dirinya lebih fokus kebuku yang sedang di bacanya, dimana pun dan kapan pun, Indra selalu membaca buku, anak berusia delapan tahun itu memang lebih suka membaca buku ketimbang hal lainnya.

Rendra dan Aisyah tidak menyangka akan mempunyai dua orang jagoan dalam hidup mereka, walau jarak keduanya beda tujuh tahun, tapi kedekatan dan interaksi mereka tidak jauh berbeda seperti anak seumuran.

"Sayang! Ayo sini, minun dulu!" panggil Aisyah kepada sang putra sulung.

"Iya, Bu." Andra lekas bergabung dengan keluarganya.

Tawa canda ceria terpancar dari raut wajah semuanya, keluarga kecil di dalam rumah yang sangat di bilang cukup, mulai dari materi sampai yang lainnya, mereka menemukan kebahagiaan di dalam keluarga, lekas setelah ini sampai seterusnya, mereka akan menjadi satu keluarga yang utuh.

Setelah tawa canda beberapa saat, rasa lelah di benak Andra mulai menghilang, Andra mulai berdiri dari tempat duduknya, lalu memandang sang ayah yang masih santai ngemil.

"Ayo, Yah! Kita lanjut latihan, Andra sudah tidak sabar mempelajari teknik selanjutnya."

* * *

...END...

..AKHIR DARI EXTRA PART..

.NANTI ADA SQUELNYA.

BRONDONG HUSBAND ✅ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang