NASEHAT

4.3K 167 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Halo! Halooo! Hehehe😅 gimana nih masih nungguin cerita Gus Reyhan gak?

Kangen gak sama.

Nadira

Atauuu

Gus Reyhan nih?

Maaf ya akhir-akhir ini saya sibuk jadi saya jarang update, jadi mohon dimaklumi karena saya juga ada kegiatan juga.

Oh iya saya juga buat cerita baru, jadi nanti updatenya barengan sama cerita Gus Reyhan ya!

Oteyy gimana kalo kita langsung aja ya . Cus baca lanjutannya cerita Gus Reyhan.

BINTANGMU SEMANGATKU GUYS ⭐!

SHARE CERITA SAYA KE TEMAN-TEMAN YA BIAR IKUTAN BACA DAN RAMEIN.

  

                  HAPPY READING 💙

"Jadilah seorang wanita yang sederhana, yang pakaiannya di atur oleh agama bukan dunia."

-[Reyhan Mukhtar Al-Fariz]

                    ********





Diruang tengah, terdapat Nadira yang sejak tadi sudah santai duduk di depan televisi menonton derama yang setiap pagi tayang, tak lupa Dengan cemilan ringan. Mungkin terlalu fokus sampai-sampai tidak menyadari keberadan Gus Reyhan yang sejak tadi duduk sambil menatapnya.

"Kok dia ngeselin banget sih, gemes deh pengen pukul" omel Nadira yang wajahnya sudah di tekuk kesal kedua pipinya sudah menggembung seperti bakpao.

"Iya, kayak kamu kalo lagi marah sayang"

Nadira tersentak kaget, lalu menoleh ke arah samping dan mengerutkan keningnya. Pertanyaan pertama kali yang muncul dalam pikirannya cuman satu. Sejak kapan Gus Reyhan datang?

"Biasa aja ngeliatin saya nya, tau kok kalo saya ini ganteng" kata Gus Reyhan narsis sembari tersenyum

Nadira tertawa. "Dih kok pede banget si mas.. eh tapi emang iya sih mas Reyhan ganteng" kejujuran Nadira membuat Gus Reyhan tertawa

Gus Reyhan menatap Nadira dengan tersenyum tipis, bertapa bersyukurnya dirinya memiliki istri seperti Nadira. Sedangkan Nadira ia malu karena di perhatikan oleh Gus Reyhan, jadi ia mengalihkan pandangannya untuk melihat acara televisi.

"Rujak, Rujaknya pak bu, kaa!" Teriak bapak rujak

Nadira langsung berdiri dari duduknya, saat ingin keluar untuk membeli, Gus Reyhan menghentikan langkahnya.

"Mau kemana?"

"Mau beli tahu mas, mas Reyhan juga mau? " Pertanyaan itu langsung dibalas gelengan kepala dari Gus Reyhan.

"Terus kenapa?"

Gus Reyhan mendekat ke arah Nadira, menatap tulus" pakai dulu kaos kakinya dulu sayang"

Nadira langsung melihat ke arah kakinya yang tidak memakai kaos kaki, tapi dia kan hanya kedepan rumah? Tidak jauh-jauh untuk apa memakai kaos kaki toh sepi juga diluar.

"Tapi kan cuman didepan rumah mas, gak jauh kok ribet tau!" Ujar Nadira sambil cemberut

"Ya udah biar saya yang beli, kamu tunggu aja disini" belum sempat Nadira menjawab Gus Reyhan sudah terlebih dahulu keluar.

Nadira hanya bisa menghela nafas, lalu duduk sembari menunggu Gus Reyhan Kembali dari membeli rujak. Tidak lama kemudian Gus Reyhan datang dengan membawa kantong yang berisi rujak dan memberikannya kepada Nadira.
                 

"Makasih mas Reyhan" ucap Nadira setelah menerima rujak dari suaminya.

"Kamu tahu kan aurat perempuan itu apa saja?"

Nadira yang sedang mengunyah langsung berhenti, dan menatap Gus Reyhan. "Tau, seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan."

"Benar, yang artinya kaki adalah aurat. Kalo kamu keluar tanpa kaos kaki artinya kamu membuka aurat kamu sayang, meskipun kamu memakai jilbab" Nadira hanya mendengarkan.

Dengerin ya sayang, mau itu didepan rumah atau dekat, kamu tetap harus pakai kaos kaki. Aurat kamu mahal mungkin diluar. Sekarang gak ada siapa-siapa tapi apakah kamu yakin Allah gak akan lihat?"

Kesalahan terbesar adalah ketika kita melakukan kesalahan tanpa kita sadari bahwa ada yang sedang mengawasi kita, meski kita tahu Allah maha melihat tapi kita tetap melakukan kesalahan tersebut tanpa memikirkan konsekuensinya.

"Allah maha melihat sayang, meski manusia tidak melihatnya."ucap Gus Reyhan yang masih setia menasehati Nadira.

"Nadira menundukkan kepalanya, "Maaf mas..."

"Mas maafkan, tapi lain kali dipakai ya kaos kakinya cantik."

"Nadira langsung melihat ke arah Gus Reyhan, "mas juga ganteng!" Puji Nadira dengan senyum yang memperlihatkan gigi putihnya.

Gus Reyhan hanya bisa tersenyum, mungkin ia belum bisa menjadi suami yang baik tapi dia berusaha untuk menjadi suami yang selalu ada dan terbaik untuk Nadira, kelak Nadira akan mengerti bahwa dirinya sangat berharga dimatanya.

















TBC















Halo, halooo gimana nih rindu gak sama Gus Reyhan? Maaf ya sekarang jarang update
hehehe 😅.

Saya buat cerita baru nih yuk mampir dan ramein ya!

Jangan lupakan bintangnya ya dan share cerita ini ke teman-teman jugaa biar ikutan baca dan ramein part ini

Sampai jumpa lagi para pembaca 👋

DIA JAWABAN DARI DOAKU  [SELESAI]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang