TANGISAN NADIRA

2.6K 111 4
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Haloo semuanya! Gimana kabarnya? Baik, Alhamdulillah.

Maaf ya agak lama update cerita Gus Reyhan hehehe, karena saya juga lagi sibuk jadi kadang lupa kalo cerita ini belum selesai.

Mohon di maklumi ya, kesibukan di sekolah padat banget sampe² kadang nggak ada waktu buat nulis.

Okee segitu aja sih, menanti kan kelanjutan Gus Reyhan gak nih? Oke langsung baca aja yaa.







Ambil baiknya buang buruknya.








                 HAPPY READING 💙

𝘊𝘰𝘣𝘢𝘢𝘯 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱𝘮𝘶 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘫𝘪 𝘬𝘦𝘬𝘶𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘮𝘶, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘬𝘢𝘳 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘱𝘢 𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳 𝘬𝘦𝘴𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘩𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘮𝘦𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩.

•[𝙄𝙗𝙣𝙪 𝙌𝙖𝙮𝙮𝙞𝙢]


                        ********

"BREAKING NEWS! PESAWAT SRIWIJAYA AIR TH231 DENGAN PENERBANGAN BANDA ACEH- BANDUNG, DIKABARNYA HILANG KONTAK PADA PUKUL 07.50 WIB SETELAH LEPAS LANDAS PUKUL 07.30 WIB DI KETINGGIAN 38.000 KAKI DI ATAS PERMUKAAN LAUT"






"Inalillahi wa inna ilaihi Raji'un." Ucap Nadira dan ummi Fatimah yang terkejut ketika melihat berita di televisi tersebut.

"Tunggu gus Fariq inn-i bukanya pesawat yang ditumpangi Gus Reyhan? Tanya Nadira tergagap dengan perasaan yang mulai tak karuan.

Gus Fariq mengangguk pelan, air mata ummi Fatimah luruh membasahi pipi ummi Fatimah.

"Astaghfirullah hal adzim."

"Ummi!"

Tubuh umma Fatimah hampir saja ambruk ke lantai jika Abi tidak cepat menahan tubuh ummi Fatimah. Abi segera mendudukkan ummi Fatimah di sofa.

Tangis ummi Fatimah pecah saat itu juga, tadi saat Gus Fariq mendengar berita tersebut ia juga terkejut dan menemui abi dan segera pergi ke dhalem untuk menemui sang ummi dan adik iparnya.

Sedangkan Nadira, perempuan itu masih berdiri diam dengan tangan yang mencengkram erat, dadanya yang naik turun dan matanya yang memerah menatap lurus pada tv yang sedang memberitakan berita buruk itu.

Nadira menggelengkan kepalanya kuat dengan tangannya sibuk dengan mencoba menelfon nomor Gus Reyhan berkali-kali, namun tidak ada hasil nomor Gus Reyhan tidak bisa dihubungi sama sekali.

Gemuruh di dadanya semakin kuat dan tangannya mencengkram handphone dengan sangat erat. Satu tetes air mata lolos dari pertahanannya. Bibir bawahnya sudah berdarah akibat menggigitnya terlalu kuat.

DIA JAWABAN DARI DOAKU  [SELESAI]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang