JANGAN TAKUT SAYA DISINI

3.1K 124 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Halo semuahhhh! Kembali lagi dengan sayaaaa hehehe

Gimana nih kabarnya? Baik, Alhamdulillah.

Maaf ya mungkin saya update cerita sedang menganggu aktivitasnya dan istirahatnya.

Ada yang kangen atau penasaran sama kelanjutan cerita Gus Reyhan gak nih?

Oke okeee kita lanjut lagi yookk bacanya.

Cus langsung baca.

BINTANGMU SEMANGATKU GUYS ⭐ SHARE CERITA SAYA KE TEMAN-TEMAN YA BIAR PADA IKUTAN BACA DAN RAMEIN JUGA CERITA INI 🙏





Ambil baiknya buang buruknya.


             HAPPY READING 💙


"Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah"
 
•[Reyhan Mukhtar Al-Fariz]

                     *******

Nadira termenung di kamarnya, memikirkan kejadian yang membuatnya begitu trauma. tanpa disadari, sedari tadi ada dua orang laki-laki yang memandang Nadira dengan begitu cemas dengan keadaannya.

Iya dia adalah Angkasa dan juga Gus Reyhan,

"Han, tolong hibur Nadira ya. Sekarang saya harus pulang Azahra sendirian dirumah jadi saya harus cepat pulang." Jelas angkasa pada Gus Reyhan

Gus Reyhan menggangguk mengerti, "iya bang saya akan hibur dan jagain Nadira, titip salam juga buat istri dan ayah bunda ya bang"

"Iya han, ya udah Abang pergi dulu ya. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." Ujarnya dan kemudian beranjak pergi.

"Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab Gus Reyhan

*Jadi gini, Abangnya Nadira udah punya istri guys cuman saya gak ceritain disini hehe cuman tipis-tipis aja ceritanya Angkasa dan Azahra disini*

"Takutt...hiks Dira takutt..hiks" Nadira menangis, disaksikan oleh langit gelap tapi bercahaya karena bulan dan bintang yang setia menemani.

Nadira begitu trauma dengan masa lalu yang begitu mengerikan baginya, varendra sudah membuat luka lama kembali terbuka lagi. Nadira kini kembali di hantui dengan rasa takut lagi.

"Nadira."

Nadira menolehkan kepalanya, kemudian berlari dan memeluk tubuh Gus Reyhan dan menangis. "Nadira takut...Nadira takut dia datang lagi" Nadira terus menerus mengumamkan itu sedari tadi, dan memukuli kepalanya.

Gus Reyhan mencekal tangan Nadira dan memeluknya Dengan erat untuk menenangkannya dan mengelus lembut kepala Nadira. Gus Reyhan tau tentang trauma yang dialami oleh Nadira di masa lalu, dia tidak menyangka bahwa varendra akan kembali lagi dan membuat luka masa lalu Nadira kembali terbuka.

"Sayang tenang, kamu gak usah takut saya ada disini hm, hsutt sayang gak papa dia gak ada disini sayang."

Gus Reyhan langsung mendudukkan Nadira di ranjang, dia sedikit membungkuk untuk menatap wajah istrinya itu yang menunduk, lalu mengangkat dagu Nadira agar mendongkak menatapnya.

"Mau makan apa hm? Biar mas masakin, kamu pasti belum makan, kan? Tanya gus Reyhan

Nadira tak menjawab, matanya masih berkaca-kaca, Nadira menggelengkan kepalanya. " Nggak laper." Jawab Nadira dengan suara parau.

"Terus sekarang maunya apa sayang? Mau minum hm?"

Nadira kembali menggeleng dan malah kembali menangis, "jangan nangis dong sayang, mas nggak suka liat kamu nangis gini" ujar Gus Reyhan sambil mengusap pipi tembam Nadira yang banjir air mata.

Nadira melingkarkan tangannya ke leher Gus Reyhan, dan Gus Reyhan kemudian menepuk-nepuk punggung dan kepala Nadira." Ya udah, nangis aja nggak papa. Tumpahin semuanya, tapi abis itu udah nggak boleh nangis lagi ya?" Tutur Gus Reyhan yang menenangkan nadira.

Hingga Beberapa menit kemudian tangisan Nadira mereda, hanya isakan kecil ya kini terdengar

"Udah hm?" Tanya Gus Reyhan, Nadira mengangguk layaknya anak kecil

"Sekarang makan ya, mau makan apa? Biar mas masakin hm?"

Nadira menggeleng dengan pipi yang masih menempel pada dada bidang suaminya tersebut.

Gus Reyhan menghela nafas panjang, sambil masih setia mengusap kepala Nadira yang tertutup kerudung, " ya udah, sekarang tidur aja ya."

Nadira menurut dan merangkak naik ke ranjang, Gus Reyhan membantu melepaskan hijab Nadira dan menaikkan selimut Nadira sudah berbaring. Lalu Gus Reyhan juga ikut berbaring di samping Nadira.

Gus Reyhan bergerak mendekat dan merengkuh tubuh mungil Nadira, meletakkan dagunya pada kepala Nadira. Tangannya pun bergerak mengelus kepala istrinya.

"Sayang....kamu tahu? Ucap Gus Reyhan sambil terus mengelus kepala Nadira.

"Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah" ucapnya sambil terus mengelus kepala Nadira

"Saya yakin kamu bisa melewati semua ini, karena hidup adalah ibadah yang penuh akan ujian." Jelas Gus Reyhan yang kemudian terdengarlah suara dengkuran halus dari istrinya, ternyata istrinya sudah terlelap tidur. Gus Reyhan tersenyum dan menyusul istrinya ke alam mimpi.

















TBC

















Haiiii gimana nih seru nggak? Atau baper dengan kedua pasangan ini oh iya saya juga akan menceritakan tipis-tipis tentang Angkasa dan Azahra di cerita ini jadi tungguin yaaa

Dadah para pembaca bintangnya jangan lupa di tekan yaaaa



DIA JAWABAN DARI DOAKU  [SELESAI]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang