Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Halo semuaaaa. Gimana kabarnya? Baik Alhamdulillah
Udah penasaran gak nih sama kelanjutan cerita dari Gus Reyhan?
Penasaran? Oke okeee. Saya update lagi nih
Tanpa lama-lama cus langsung baca ajaaa.
BINTANGMU SEMANGATKU GUYS ⭐ SHARE CERITA SAYA KE TEMAN-TEMAN YA BIAR PADA IKUTAN BACA DAN RAMEIN JUGA CERITA INI 🙏
Ambil baiknya buang buruknya.
HAPPY READING 💙
********
"Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan."•[QS Al Insyirah 5]
Hari sudah mulai sore, Nadira berjalan dengan lemas. Entah kenapa perasaannya tidak enak membuka pintu dan melihat rumahnya terlihat sepi. Saat Nadira ingin menutup pintu tiba-tiba pintu itu ditahan dengan tangan seseorang Nadira tersentak kaget, pintu itu kemudian terbuka.
Dia adalah Varendra, berdiri dengan senyum miring. Belum saatnya dia bertemu dengan Varendra, setelah kejadian kemarin membuat Nadira merasa takut jika Nadira bertemu dan melakukan hal yang sama bahkan mungkin lebih dari itu.
"Ngapain kamu kesini!" Ujar Nadira kesal bercampur takut, melihat ke arah Varendra dengan tatapan tak suka
"Mau lihat keadaan kamu, Nadira" jawab Varendra dengan tenang
"Saya gak perlu di perhatiin, sekarang kamu pergi dari sini!" Usir Nadira
"Tidak akan pergi sebelum kamu memaafkan saya, Nadira tolong maafkan saya." Ucap Varendra memohon pada Nadira
"Dasar gila, pergi kamu! Atau saya teriak!" Ujar Nadira yang sudah terlalu kesal
"Teriak saja, semua orang tidak akan mendengar." Senyuman miring itu begitu menakutkan dan mulai berjalan ke arah Nadira
Nadira ketakutan, melangkah kebelakang karena Varendra selalu berusaha untuk mendekatinya. Panas dingin Nadira rasakan, dia takut Varendra akan melakukan hal yang diluar dugaan. Varendra adalah orang yang sangat egois dia akan mendapatkan apa yang diinginkan sampai menjadi miliknya.
Tolong siapapun tolong Nadira, Nadira takut..
Nadira terus berdoa dan hatinya selalu mengatakan bahwa dia merasa takut. Varendra semakin dekat, dia tersenyum dengan senyuman yang sangat sulit didefinisikan. Saat Varendra ingin menyentuh wajah Nadira tangannya ditepis oleh Nadira.
"Mau ngapain kamu! Pergi!" Teriak Nadira selalu menghindar tanpa sadar dia sudah dekat dengan sofa ruang tamu, badannya sudah tidak bisa bergerak.
"Tenang Nadira, saya gak akan menyentuh kamu. Saya hanya ingin mendapatkan apa yang harus saya dapatkan." Ujar Varendra dengan tersenyum miring.
Nadira sudah tidak bisa berkata-kata, badannya sudah tidak bisa bergerak. Air matanya lolos begitu saja membasahi pipinya. Nadira sudah merasa takut jika kejadian sahabatnya dulu kembali terjadi pada dirinya. Nadira takut akan hal itu.
"Jangan menangis karena tangisanmu itu membuatku tak berdaya." Ujar Varendra dengan nada yang mengejek. Membuat Nadira Semakin ketakutan.
Varendra mengangkat tangannya untuk memegang pundak nadira, semakin dekat semakin merasa takut. Tangisan Nadira semakin keras dan memohon agar Varendra tidak mendekatinya, namun Varendra tidak mempedulikan permohonan yang keluar dari mulut Nadira seolah menulikan pendengarannya. Varendra terus mendekat hingga akhirnya sebuah langkah cepat Mendekati mereka.
Bugh!
"Berani kamu menyentuh dia mati kamu di tangan saya!"
Gus Reyhan datang dengan wajah penuh kemarahan. Tangannya menghantam pipi Varendra hingga tersungkur kesakitan, bibirnya mengeluarkan darah, Nadira terduduk lemas. Untuk kedua kalinya dia melihat adegan ini terjadi kembali. Memegang dadanya yang mulai sesak karena terlalu banyak menangis.
Gus Reyhan mendekat ke arah Varendra, mengangkat kera baju Varendra dan memberikan hantaman yang lebih keras tanpa ada kata berhenti. Rahangnya mengeras, tatapannya sangatlah tajam. Tangannya terus melesat kearah wajah Varendra dan perutnya.
"Berhenti!" Teriak seseorang
Gus Reyhan menoleh kearah pintu, Angkasa kaka iparnya sedang berdiri dengan tatapan marah. Bukan marah kepada Gus Reyhan tapi lebih tepatnya kearah seseorang yang sedang berada di tangan Gus Reyhan.
"Biar Abang yang urus dia, kamu urus Nadira" ucap Angkasa dan menyeret Varendra keluar
"Maaf saya datang terlambat." Ucap Gus Reyhan merasa bersalah memeluk tubuh nadira dengan erat
Nadira semakin tersakiti, dia menangis dipelukan Gus Reyhan. Nadira menumpahkan segala kesakitan dan ketakutannya di pelukan Gus Reyhan, semakin erat diperlukan Gus Reyhan semakin membuat Nadira takut hal itu terjadi jika Gus Reyhan tidak ada. Bagi Nadira Gus Reyhan adalah tempat dia bersandar dikala sedih melanda.
Pelukan yang selama ini menjadi penguat yang selalu Nadira dapatkan tidak ingin melepaskan pelukan Gus Reyhan. Terlanjur nyaman dan aman dipeluknya, tidak tau apakah Nadira akan terus mendapatkan pelukan itu atau tidak yang jelas Nadira tidak akan menyia-nyiakan kesempatan kali ini.
TBC
Halooo gimana nih? Seru gak.
Hehe ini adalah awal masalah dari cerita Gus Reyhan. Gak usah khawatir ini masalah nya ringan-ringan aja yaa nanti kita lihat kemesraan kedua pasangan ini lagi.
Udah cukup dulu, sampai jumpa lagi dengan kelanjutan Gus Reyhan.
Pay pay👋
BINTANGMU SEMANGATKU GUYS ⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA JAWABAN DARI DOAKU [SELESAI]✅
Ficção AdolescenteHATI-HATI TYPO BERTEBARAN‼️ Start:7 Juli 2022 End: 2 September 2023 •Reyhan Mukhtar Al-Fariz Seorang Gus dan juga dokter yang terkenal dengan sifat tegas, dingin dan juga cuek. Siapa yang menyangka, Gus Reyhan akan berubah menjadi lembut dan manja...