Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Halooo semuanya ketemu lagi sama saya hehehe, maaf ya kemarin saya belum update cerita Gus Reyhan. Ada sedikit kendala masalahnya.
Ada yang mau di sampaikan sama
Gus Reyhan?
Atau
Nadira?
Oke tanpa menunggu lama-lama lagi cus baca.
BINTANGMU SEMANGATKU GUYS ⭐
SHARE CERITA SAYA KE TEMAN-TEMAN YA BIAR IKUTAN BACA DAN RAMEIN JUGA CERITA INI 🙏
HAPPY READING💙
"Nasibmu telah dituliskan dengan tinta cinta-Nya dan dimeteraikan dengan belas kasihan-Nya jadi jangan takut, percayakan pada-Nya dan berharaplah pada keputusan-Nya."
- [Reyhan Mukthar Al-Fariz]
********
Gus Reyhan sedang sibuk mengerjakan dokumen-dokumen penting untuk rapat besok di rumah sakit, sejak tadi ia bahkan tidak melihat nadira. Setelah pulang dari masjid kamar terlihat sangat sepi.
Kemudian gus Reyhan memutuskan untuk mencari keseluru ruangan tapi tidak ada, ia menelpon berkali-kali namun panggilan selalu saja di tolak, Gus Reyhan mulai panik dan khawatir jika terjadi sesuatu kepada istrinya.
"Nadira! Sayang" teriak Gus Reyhan, Gus Reyhan terus mencari Nadira sampai akhirnya ia melihat seseorang yang tengah duduk di belakang rumah.
"Astaghfirullah, sayang mas cariin kamu dari tadi ternyata kamu ada disini"
Nadira kemudian menoleh ke arah Gus Reyhan, Gus Reyhan terkejut mendapati istrinya sedang menangis. Gus Reyhan kemudian langsung duduk di sampingnya dan bertanya.
"Kamu kenapa hm? Mas ada salah?" Tanya Gus Reyhan yang memegang kedua pipi Nadira dan menghapus air mata yang jatuh di pipi Nadira.
"Nadira takut..." Ucap Nadira yang meneteskan air matanya saat melihat Gus Reyhan yang penuh dengan perhatian.
"Sayang...apa yang kamu takutkan hm?"
"A-aku takut mas Reyhan ninggalin dira"
Gus Reyhan hanya bisa menghela nafas" jangan kebanyakan overthinking sayang, gak baik. Memang mas pernah bilang mau ninggalin kamu hm?" Nadira langsung menggeleng-gelangkan kepalanya.
"Sayang...kita tidak akan tau rencana Allah bagaimana. Bisa jadi suatu saat Allah akan memisahkan kita." Ucapan Gus Reyhan membuat tangisan Nadira semakin pecah
"Dan di satukan kembali di surga dengan sekenario terbaik yang ditulis oleh perencanaan terbaik. Yaitu Allah sayang, tugas kita hanya bersyukur dan takwa kepada-Nya selanjutnya terserah kepada Allah."
Gus Reyhan memeluk nadira, menenangkan hati dan pikiran Nadira, yang saat ini terlalu banyak memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi. Nadira sedih, dia tidak bisa berprasangka baik terhadap apa yang telah Allah rencanakan.
Selalu berpikir buruk padahal Allah memberikannya yang terbaik, Nadira nyaman saat nasihat lembut yang dituturkan oleh suaminya selalu membuatnya lebih sadar dan merenungkannya kembali apa yang salah?
"Jika nantinya pernikahan kita di hadapi oleh masalah, maka aku hanya memohon padamu jangan menyerah. Tetap terus mempertahankan pernikahan kita hm. Karna bahwasanya Allah sedang sayang kepada kamu dan juga aku." Kata Gus Reyhan yang masih senantiasa memeluk nadira
Nadira menangis. Tidak tahu harus berkata bagaimana untuk mendeskripsikan segalanya, hanya Allah yang tau bagaimana bahagia dan bersyukurnya dirinya karena mendapatkan imam seperti Gus Reyhan. Yang selalu ada untuknya dan selalu menjadi seorang ayah, sahabat dan sekaligus suami bagi Nadira.
"Nadira mencintai mas karena Allah, terimakasih untuk segalanya." Ucap lirih Nadira
Gus Reyhan tersenyum," tidak perlu berterima kasih, semua tentang kamu mas selalu suka dan cinta sayang"
••••••••••
"Sayang...sini" panggil Gus Reyhan saat keduanya sudah duduk di ruang tamu Nadira kemudian menoleh lalu mendekat.
"Kenapa mas?" Nadira langsung Mendekat, dan Gus Reyhan memeluk Nadira dengan menyandarkan kepalanya dan melingkarkan kedua tangannya di pinggang istrinya.
"Mas cape sayang"keluhnya manja
Pantas saja lelah, pasalnya hari ini setelah menyelesaikan dokumen rapat di rumah sakit besok Gus Reyhan hampir seharian ini mengurusi kegiatan di pesantren. Siang tadi pergi ke pesantren cabang, lalu lanjut ke undangan kajian dan sorenya mengajar di pondok hingga agenda terakhir menjadi imam di masjid.
Walau hanya pemilik pesantren tak hanya membuat Gus Reyhan diam dan menyuruh orang lain, Gus Reyhan adalah tipe orang yang terbiasa langsung turun tangan ke lapangan dan mengurusi segalanya sendiri. Bagi Gus Reyhan ia tidak mah ada kesalahan nantinya.
Nadira kemudian mengelus rambut hitam suaminya, "istirahat yuk?" Ajak Nadira
Nadira kemudian mengecup pipi Gus Reyhan sedikit lama. " Udah hilang kan capenya?"
Gus Reyhan menggelengkan kepalanya," ini belum" jawabnya menunjuk pipinya yang sebelah kanan
Nadira mencium lagi.
"Ini" Gus Reyhan menunjuk yang satunya lagi, demi patuh dan taat pada suami Nadira melakukannya walaupun wajahnya sudah merah padam menahan malu.
"Udah ya mas" Nadira yang malu meminta berhenti
"Ini" mata Nadira sontak membola saat Gus Reyhan menunjuk bibirnya
"Sayang..ini belum" dengan wajah memelasnya ia berharap jika satu ini istrinya mau melakukannya.
"Mas! Mulai yaa" kesal Nadira
"Enggak" ketus Nadira bukan tidak mau, tapi Nadira sudah malu sekali.
"Surga apa neraka sayang?" Tanya Gus Reyhan
"Nadira malu mas,udah yaa" Nadira menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Ngapain malu sayang" goda Gus Reyhan
"Kan aku udah bilang mas malu" ujar Nadira mulai kesal
"Berarti beneran mau durhaka ya sama suami" Nadira membuka tangannya dan menatap tajam suaminya itu.
Nadira pergi dari hadapan Gus Reyhan dan naik keatas dengan wajah kesalnya. Tidak tahu kenapa Nadira begitu malu jika untuk hal satu itu, Nadira merasa ada sensasi berbeda jika dia melakukannya.
Dan Gus Reyhan pun yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya dan menyusul istrinya yang tengah marah itu ke kamarnya.
TBC
Hai hai! hehehe halooo semuanya gimana kabarnya? Baik, Alhamdulillah kalo baik.
Maaf ya sepertinya saya agak lama update cerita Gus Reyhan ya. Maaf sebelumnya saya agak sibuk juga sebenarnya and juga saya juga ada kesibukan lain.
Mungkin itu dulu yaa sampai jumpa lagi di cerita selanjutnya.
Da dah para pembaca ❤️👋
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA JAWABAN DARI DOAKU [SELESAI]✅
Teen FictionHATI-HATI TYPO BERTEBARAN‼️ Start:7 Juli 2022 End: 2 September 2023 •Reyhan Mukhtar Al-Fariz Seorang Gus dan juga dokter yang terkenal dengan sifat tegas, dingin dan juga cuek. Siapa yang menyangka, Gus Reyhan akan berubah menjadi lembut dan manja...