"Cara terbaik untuk situasi sekarang adalah, menjauhkan diri dari semua orang."
— Macau Gun Treerapanyakun•••
Sudah 8 bulan berlalu.
Setiap hari Pete menjalani pekerjaan rumahnya menjadi Ibu rumah tangga, di pagi-pagi buta dia sibuk menyiapkan keperluan bayinya dan menyiapkan bahan untuk menu sarapan pagi. Bahkan Vegas juga ambil andil untuk mengasuk si kembar yang sering kali rewel. Dan yang paling parahnya lagi Valence selalu menangis ketika berada di gendongan sang Ayah.
Jangan ditanya lagi bertapa pusingnya Pete untuk mendekatkan Vegas dan Valence untuk bisa akur, bahkan jiwa kompetitif yang di miliki Valence berkembang sejak dini.
Yang tersisa hanyalah Paris yang menjadi bayi pendiam dan tidak pernah sekalipun rewel ketika berada di gendongan sang Ayah. Uniknya lagi bayi manis itu tertidur dengan nyaman ketika berada di dekapan Vegas yang terasa hangat. Dari sifat kedua bayi itu memanglah bertolak belakang.
Iya, sudah 8 bulan berlalu dari kejadian mengerikan yang membuat Pete trauma.
Sekarang, pria cantik itu sudah tersenyum lebar seperti biasanya ketika bisa melihat ketiga pria dewasa yang selalu memuja dirinya setia saat bersama dengan bayi kembarnya.
Tetapi Pete merasa patah hati ketika melihat... Venice yang sudah menjadi pria dewasa.
Bahkan pemuda itu jarang sekali pulang kerumah.
"Phi Pete."
Satu panggilan yang membuat lamunan Pete buyar ketika sibuk menyuapi si kembar dengan MPASI yang baru saja dia buat. Lalu mata cantiknya melihat kearah adik iparnya.
"Mungkin hari ini Venice akan datang terlambat." Kata Macau, sembari mengoleskan roti bakar dengan selai hazenut di depannya.
"Tidak apa-apa, mungkin Nic sedang sibuk di condo." Pria cantik itu pun melanjutkan menyuapi si kembar yang sedang aktif.
"Walaupun seperti itu akan memaksanya pulang di hari ulang tahunmu." Sahut pemimpin Klan Minor, yang duduk tepat di hadapan Pete, bahkan pria kejam itu tersenyum tipis.
Mata tajam milik Vegas pun melihat kearah Paris yang hanya diam menatap dirinya, mata yang begitu persis dengan Nang Minor, tapi bayi kecil itu cukuplah pendiam dan menyukai ikan paus. Tangan kecil milik Paris hanya meraih jemari milik sang Ayah.
Oh, tentu saja hal itu mengundang senyuman di bibir Vegas ketika melihat betapa mengemaskan putra kecilnya.
"Wegath, nanti siang Khun Noo akan perkunjung ke mansion Minor, boleh kan?" Pete melemparkan pertanyaan di tengah sarapan pagi.
Dengan begitu santai Vegas menyesap kopinya dan melirik kearah arlojinya, lalu dia merespon pertanyaan yang di lontarkan oleh Nyonya besarnya.
"Tidak masalah, asalkan jangan pergi ke luar rumah sembarangan, Noah akan selalu mengawasimu." Jawab Vegas dengan begitu santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
03. WHY Seasons 3 | Endless Circle of Satans [END]
Fanfiction[WHY Seasons 3 "Endless Circle of Satans"] "Tanpa sadar diriku mencintaimu, hingga lancangnya diri ini dengan sejuta kesalahan mengores belati di dalam lerung hatimu."