Chapter 40

576 68 47
                                    

"Tidak semua hal yang kamu temui itu manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak semua hal yang kamu temui itu manusia."
— Venice Kornwit Treerapanyakun








•••









Jemari kekar milik Venice meraih tangan kekasihnya dan membawanya menuju kearah kamar. Mereka berdua saling memandang cukup lama dan begitu dalam. Sam hanya tersenyum dan mencium pegelangan tangan prianya.

Hingga akhirnya pria picik itu menaruh kepalanya di atas bahu sempit milik Sam. Jemari lentik itu pun nengusap punggung lebar milik Venice. Tanpa membuang waktu pria picik itu pun melepaskan crop top yang di pakai oleh sang kekasih. Untung saja Sam memakai dalaman singlet minim untuk menutupi dadanya.

Mereka berdua berciuman dan akhirnya Venice melepaskan kaos lengan panjangnya yang berwarna putih. Dengan mudahnya Venice memojokan Sam pada dinding dan mencumbuinya.

Pria picik itu pun membawa Sam kedalam rengkuhannya dan menuntunnya kearah ranjang. Membaringkan pria cantik itu keatas ranjang, sedangkan Venice sedang berada di atas untuk mengungkunggi tubuh Sam.

Tangan kiri pria cantik itu berada di bahu prianya, hingga akhirnya Venice mencium leher mulus itu dengan begitu lembut. Venice pun bangkit dan mengelus kepala Sam dengan sangat lembut.

Sekarang ini Venice sedang tidak berselera untuk bercinta, bahkan Sam hanya diam ketika melihat prianya pergi dari kamar.

Pria cantik itu memilih untuk pergi ke ruang baca dan mengecek jadwal pendaftaran mahasiswa baru. Tan berselang lama Venice datang membawa dua cangkir berisi coklat hangat.

Venice meletakan satu cangkir di atas meja depan komputer. "Terima kasih. Aku perlu melengkapi formulir."

Pria picik itu terlihat tidak perduli dan memilih melihat foto Nang Minor yang sedang memeluk dirinya sewaktu kanak-kanak. Bahkan dia melihat ke arah rak-rak buku lama koleksi dari sang Ayah.

Sementara itu Sam sudah selesai melengkapi formulir dan memutar kursinya untuk melihat kearah Venice yang berdiri tak jauh darinya dengan telanjang dada. Venice memilih menaruh cangkirnya di atas meja dan mendudukan dirinya di sofa single.

Pria picik itu meregangkan tubuhnya dan Sam menyesap coklat panas itu sambil mengamati prianya. Kali ini pria cantik itu pun menyusupkan tangan ke dalam celananya sendiri. Mengocok penis kecilnya sambil melihat kearah prianya.

"Hahhh... Ahhhh..."

"Akhhh.... Hahhhh... Hahhh..."

Hal itu di sadari oleh Venice, bahkan Sam sedikit membuka bibirnya seksual. Sementara itu pria picik itu hanya mengamati kekasihnya sedang masturbasi.

"Hahhhh... Akhhh...."

"Eughhh... Hahhh... Ahhh..."

Kedua puting milik Sam terlihat menonjol sedangkan Venice tidak merespon. Kedua kaki Sam terlihat gelisah. Venice memilih memalingkan wajahnya kearah lain ketika Sam mengalami klimak.

03. WHY Seasons 3 | Endless Circle of Satans [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang