Chapter 26

552 64 62
                                    

"Terkesan tidak adil, namun inilah takdir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terkesan tidak adil, namun inilah takdir."
- Porschay Pichaya Kittisawat








•••









Entah bagaimana Kim memiliki sebuah waktu luang. Bahkan dia sibuk menikmati kopi sambil membaca koran di ruang bersantai, sedangkan Jinnie sibuk bermain robot-robotan dan beberapa mainan barunya. Kemudian iris mata balita itu melihat kearah gambar-gambar hewan laut yang pernah ia lihat di kebun binatang.

"Papi, ada singa laut dan anjing laut?" Ucap Jinnie pada Ayahnya yang duduk tak jauh darinya.

Kim terkejut mendengarnya.

"Hem.. bagaimana bisa Jinnie tahu bila ini singa laut dan anjing laut? Di beritahu Mami, ya?" Tanya Kim sambil tersenyum pada putranya.

Jinnie hanya mengeleng pelan, lalu kemudian Kim membawa putranya ke pangkuannya. "Mami, tidak membelitahu Jinnie." Jawab bocah itu polos.

Kim terlihat serius mendengar penjelasan anaknya. "Lalu dari siapa Jinnie bisa tahu?"

Jinnie memperlihatkan gigi susunya pada sang Ayah. Anak kecil ini sangat mirip Kim sewaktu kecil. Dari senyumannya dan tingkahnya sangatlah mirip.

Sepertinya Jinnie akan membuka suaranya dan mengatakan apa saja yang keluar dari otaknya dengan begitu polos. Apa yang bisa di harapkan dari anak kecil berusia 3 tahun yang duduk di kelas paud?

"Hmm... Jinnie tahu dari Paman Machau, bahkan Jinnie pelnah pelgi ke taman safali dengan Mami dan Paman Chau." Suara Jinnie terdengar ceria, bahkan dia tersenyum girang.

Kim hanya bisa diam melihat kearah putranya, dengan lembut pria itu menurunkan putranya dari pangkuannya. Hingga akhirnya pria dingin itu menyuruh salah seorang pengasuh untuk mengawasi Jinnie yang bermain di ruang tengah.

"Bibi, tolong awasi Jinnie sebentar?" Titah Kim pada salah satu pengasuh.

"Baik, Khun Kim."

Sementara itu pun menaiki tangga dan ingin menemui Porschay, bahkan tatapan mata pria dingin itu terlihat begitu tajam serta tersirat rasa cemburu.

Porschay terkejut ketika pintu kamarnya di buka dengan kasar. "Ada hubungan apa kau dengan Macau? Bagaimana bisa kau pergi bersamanya membawa Jinnie? Lalu kau anggap aku apa? Bisa-bisanya kau bersenang-senang dengan laki-laki lain?"

"Waktu itu aku meminta Phi untuk menemaniku dan Jinnie pergi ke taman safari, tapi Phi selalu menolak."

Diam Kim sambil meremas kuat lengan lembut milik Porschay, seketika pria cantik itu meringis kesakitan. "Lalu kau mengajak pria lain untuk menyenangkanmu."

"Phi Kim sama sekali tak pernah meluangkan waktu bersama kami!"

Kim terlihat tersinggung akan ucapan yang di lontarkan oleh istrinya, sampai akhirnya Kim memberikan kata-kata tuduhan pada Porschay. "Kau kira aku bodoh! Sudah berapa kali kau di tidur dengan Macau?!"

03. WHY Seasons 3 | Endless Circle of Satans [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang