"lbumu Adalah satu-satunya orang yang terkadang lupa berdoa untuk dirinya sendiri, Karena dia terlalu sibuk Mendoakanmu."
•••
Pagi itu Macau melihat Porschay tertidur di lengannya.
Sebuah senyuman pun terukir di wajah tampan milik Macau. Hingga akhirnya pria cantik itu terbangun dan melihat dirinya di suguhi senyuman oleh kekasih gelapnya. Entah mengapa perasaan Porschay berbeda, karena dia terkejut tubuhnya sudah polos tanpa busana.
Jadilah Macau mengajak Porschay untuk bersiap-siap karena ini sudah waktunya membuat sarapan untuk Jinnie. Rasa canggung ini masih mendera diri keduanya setelah mengingat kejadian semalam.
"Porschay, bersiaplah dan aku akan mandi di kamar mandi tamu."
Porschay pun meraih tangan kekar milik Macau yang terlihat kekar dan berotot. Bahkan pria cantik itu masih terbayang-bayang betapa kuatnya pria di hadapannya ini memuaskan lubang holenya. Ia sedikit menyesal telah menduakan Kim dan mengantinya dengan Macau.
Tapi kali ini Porschay ingin bersikap egois.
Walaupun kehidupannya penuh akan kemewahan dan menjadi seorang Nyonya rumah. Kim selalu melalaikan kewajibannya memberikan kepuasan batin untuknya.
"Bisakah Phi menemaniku mandi?" Tanyanya dengan begitu dekat.
"Ehh... Chay." Macau terlihat ragu. "Baiklah ayo mandi."
Mereka berdua memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri dari sisa seks semalam. Aroma mawar menyeruap, menusuk hingga indra penciuman Macau. Pemandangan indah yang di tunjukan Porschay sangatlah mengairahkan. Kulit putih bersih yang terlihat mengkilat dengan tetesan air shower.
"Phi Macau, tolong bantu Chay untuk mengosok punggung."
Macau menyentuh kulit punggung mulus milik Porschay dengan hati-hati. Bahu mulusnya nan mengoda itu membuat Macau menelan ludah. Hingga akhirnya mereka berdua menyelesaikan acara mandinya dengan damai.
"Paman Chau." Sapa Jinnie dengan gembira.
"Tampan sekali kamu pagi ini anak manis."
Jinnie tertawa. "Hehehe... Mami, mawu ikan goleng, ditemani Paman Chau."
"Iya iya sembentar sayang." Porschay sibuk menaruh masakannya di atas piring. "Ngomong-ngomong Phi akan segera pulang hari ini?"
"Ng?" Macau mendongak dan melihat kearah Porschay yang baru saja menanyainya.
"Apa ada situasi yang genting hingga pulang lebih awal?"
Macau hanya tersenyum. "Tidak juga! Hia, hanya menyuruhku datang di rapat direksi, katanya dia ada urusan mendadak." Sergahnya cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
03. WHY Seasons 3 | Endless Circle of Satans [END]
Fanfic[WHY Seasons 3 "Endless Circle of Satans"] "Tanpa sadar diriku mencintaimu, hingga lancangnya diri ini dengan sejuta kesalahan mengores belati di dalam lerung hatimu."