Chapter 20

738 68 41
                                    

"Hening di tempatku, masih menyusun pagi yang tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hening di tempatku, masih menyusun pagi yang tenang. Rupanya ada selipat ingatan yang harus dikenang secara diam-diam."
- Macau Gun Treerapanyakun







•••








Kaki jenjang milik Travis berjalan menyusuri jalanan batuan rerumputan hanya untuk mengunjungi tempat peristirahatan kedua orang tuanya. Bahkan sesampainya di depan bangunan terlihat begitu wangi dengan aroma tetapi ruangan yang semerbak.

Bahkan dia tidak yakin bila ini ulah sang Bibi, karena pagi ini Suja sedang sibuk menikmati tidur berkwalitasnya. Travis melangkahkan kakinya kedalam ruangan dan melihat seorang laki-laki dewasa berdiri di depan guci mendiangan Safe. Kali ini Travis melihat pria misterius itu dengan begitu asing.

Suara isakan dan punggungnya bergetar dengan begitu pilu. Layaknya di tinggal oleh orang yang dicintai selama-lamanya.

Iya, Travis mendekati pria asing itu yang memegang buket bunga lilin.

"Usaplah air matamu?" Pria tampan itu pun memberikan sebuah sapu tangan.

Dengan begitu lembut pria manis itu melihat kearah pemuda tampan yang memiliki wajah persis dengan Safe. "Terima kasih, untuk sapu tangannya."

"Bolehkan saya tahu siapa nama anda?"

Pria manis itu pun tersenyum dan mengulurkan tangannya pada Travis. "Pongpop Ishikawa Plowden, salam kenal."

"Travis Wayar Sangngern putra tunggal Safe Wayar Sangngern." Jelas Travis.

"Aku tahu."

"Lalu apa yang anda lakukan di ruang peristirahatan kedua orang tua saya?" Travis berani mempertanyakan apa tujuan pria manis di sampingnya ini.

"Aku hanya ingin mendoakan Ayahmu dan Ibumu."

"Lalu, hubungannya apa? Anda ini sebagai teman atau rekan."

"Kekasih Ayahmu, apakah itu belum jelas!" Ucap pria manis itu jujur apa adanya, kali ini Travis binggung harus mengatakan hal apalagi ketika mendengar kejujuran Pongpop.

"Sejak kapan kau memiliki hubungan dengan Ayahku, lalu apa kau sedang hamil?"

"Kami bertemu di Amerika dan saat itulah hubungan ini terbentuk."

"Aku tidak tahu dengan hubungan yang kalian lakukan, tapi cukup menyakitkan bila kau menjadi perebut suami orang ketika Nyonya rumahnya sedang sekarat hingga meninggal, bahkan sekarang kau datang dengan membawa bayi di rahimmu hingga menanngis di depan makan Ayahku." Travis tidak percaya dengan semua hal ini.

Kali ini Pongpop berusaha membela dirinya, bahkan dia bertemu dengan Safe ketika pria angkuh itu baru saja menjadu duda. Pemikiran Pongpop tidak sekejam itu untuk mengencani pria yang beristri.

03. WHY Seasons 3 | Endless Circle of Satans [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang