"Aku tidak membuat kekurangan apapun perihal dirimu, maka jadilah sungguh, cintaku!"
— Sam Chalach Tantijibul•••
Akhir-akhir ini Sam sudah terbiasa untuk melakukan sesuatunya sendiri dan tidak ingin di sebut-sebut sebagai anak manja. Bahkan untuk pertama kalinya setelah sekian lama Ayahnya mengajaknya makan di luar, sekedar untuk pergi jalan-jalan, kesempatan ini terbilang cukup baik. Dimana Time bisa lebih dekat dengan putra kecilnya.
Sam tumbuh menjadi lebih dewasa, di tambah lagi tentunya semakin feminim seperti Ibunya. Sam lebih senang menjadi dirinya sendiri, dan tingkah tidak lagi seperti anak-anak lagi. Melainkan sesuai dengan dirinya yang akan memasuki perguruan tinggi.
Suasana hati Sam terlihat begitu bahagia, membuatnya bisa melakukan apapun dengan sesukanya.
Bahkan Time selaku sang Ayah senang melihat putra kecilnya tumbuh dewasa, tidak ada lagi yang merengek untuk meminta boneka beruang.
Karena putra kecilnya sekaligus princess kecilnya akan memasuki perguruan tinggi untuk mengejar impiannya.
"Bagaimana kabar hasil ujiannya apa sudah keluar?" Tanya Time pada putra kecilnya.
"Sudah, nanti Sam akan kirim hasil ujiannya ke ponsel Daddy, maaf ya.. Sam lupa memberitahu hasilnya pada Daddy, aku pikir Mommy sudah memberitahu Daddy tentang hasil ujianku."
"Sebenarnya Daddy sudah tahu dari Mommymu."
"Lalu? Apakah Sam boleh masuk ke universitas yang sama dengan Phi Venice?"
"Baiklah hanya bersama Venice, okey. Kalian sebentar lagi bertunangan, kapan-kapan Daddy akan membicarakannya dengan calon mertuamu."
Perkataan sang Ayah membuat Sam menjadi sangatlah senang, jadi hubungannya dengan Venice sudah di restuin. Tapi di hatinya masih ada rasa yang menganjal.
Akan terasa tidak adil bila dirinya sebagai adik akan mendahului kakaknya, bahkan Joseph dan Felix belum mengucap janji pernikahan.
"Lalu bagaimana dengan pernikahan Phi Joseph dan Phi Felix?" Masih sempat-sempatnya, pria cantik itu memikirkan kisah cinta saudaranya.
"Itu sudah menjadi urusan Phi kesayangamu, pada waktunya mereka akan menikah." Jawab Time pada putranya.
Bahkan Sam sangat senang ketika mendengar jawaban sang Ayah, kali ini harinya benar-benar memberikan kesan yang baik untuk dirinya sekaligus hubungan dengan Venice.
"Terima kasih, karena Daddy sudah merestui hubunganku dengan Phi Venice." Ucap Sam pada sang Ayah.
"Ya, asalkan kesayangan Daddy bahagia dengan pilihan hidupnya." Jawab Time pada putra kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
03. WHY Seasons 3 | Endless Circle of Satans [END]
Fiksi Penggemar[WHY Seasons 3 "Endless Circle of Satans"] "Tanpa sadar diriku mencintaimu, hingga lancangnya diri ini dengan sejuta kesalahan mengores belati di dalam lerung hatimu."