[WHY Seasons 3 "Endless Circle of Satans"]
"Tanpa sadar diriku mencintaimu, hingga lancangnya diri ini dengan sejuta kesalahan mengores belati di dalam lerung hatimu."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku menyalahkan diriku atas apa yang terjadi pada kehidupanku." — Macau Gun Treerapanyakun
•••
"Kamu berkunjung kemari?"
Pria cantik itu terlihat terkejut akan kedatangan prianya yang terlihat begitu pucat serta terdapat beberapa luka yang mengeluarkan darah. Dengan segera Dee membawa prianya memasuki penthouse miliknya.
Kim melihat kearah kekasihnya sedikit linglung, sampai akhirnya Dee berhasil membawa Kim kedalam kamar dan merebahkannya di atas kasur.
"T-tolong obati lukaku?" Ucap Kim, bahkan matanya melihat kearah sang kekasih, kali ini Dee di buat kalang kabut oleh prianya.
"Baiklah, tolong tahan sebentar, aku akan menghubungi dokter pribadiku." Dee ingin menghubungi dokter pribadinya, dengan segera Kim meraih tangan milik kekasihnya.
"Jangan hubungi Dokter Top. Kalau kau menghubunginya maka dia tahu hubungan kita, nanti aku pasti akan di bunuh oleh kakakku." Ucap Kim pada kekasihnya.
"Tapi lukamu parah... bagaimana aku bisa tenang?" Kesal Dee sambil menangis.
Dengan kemampuan yang terbatas, pria cantik itu pun menuangkan alkohol ke luka milik Kim. Kemudian melakukan membedahan kecil untuk mengangkat peluru di paha prianya. Kain kasa itu di jadikan alas sekaligus penyeteril luka.
Lalu kemudian, Dee berhasil mengeluarkan peluru di paha milik prianya. Dengan begitu hati-hati pria cantik itu menjahit luka milik Kim yang cukup dalam. Hingga akhirnya dia beralih pada lengan milik Kim yang terluka karena goresan pistol.
"T-terima kasih.. aku pikir diriku akan mati?" Ucap Kim sambil melihat kearah kekasih gelapnya.
"P-phi... Kim?" Tanya Dee, bahkan dia mencoba memastikan.
Pria dingin nan angkuh itu tersenyum. "Jangan terlalu khawatir, aku hanya mengalami luka ringan."
Kekhawatiran yang di rasakan oleh Dee benar-benar mengerikan. Sampai saat ini dia tidak ingin pergi meninggalkan Kim sendirian, jemarinya sibuk memegang erat tangan kekar milik prianya. Kim berusaha memejamkan matanya untuk merenungkan masalahnya.
Dan tak lama kemudian ponsel milik Kim mulai berdering berkali-kali. Hingga akhirnya Dee bisa melihat bahwa itu ada notif panggilan dari Kinn.
"Phi, ponselmu berbunyi terus dan terdapat panggilan masuk dari Khun Kinn?" Ucap Dee dengan begitu ramah. "Apakah aku bisa mengangkatnya dan memberitahu Khun Kinn bila Phi ada di sini?"
Kim segera mengeleng. "Kau ingin memjawab panggilan Kakakku? Apakah kau ingin bunuh diri sekarang juga? Bisa saja dia akan menembak kepalamu?!"
Ya, memang apa yang di lakukan oleh Kim membuat Dee merasa terkejut. Pria cantik itu tidak mengerti, karena tiba-tiba saja Kim datang dengan keadaan terluka dan sekarang mengatakan hal yang mengancam. Raut wajah milik Kim terlihat panik dan marah dalam seketika.