"Manusia terkadang lucu. Mereka yang menyakiti namun bertindak seolah-olah mereka yang tersakiti. Lucu sekali."
— Macau Gun Treerapanyakun•••
Malam itu, Porsche berkunjung ke mansion milik Kim untuk mengecheck keadaan Porschay. Entah firasatnya mengatakan ada sesuatu yang buruk menimpa saudaranya. Bahkan ia melihat suasana mansion itu terlihat mencekam.
"Dimana Nang kalian?" Tanya Porsche pada beberapa pelayan yang berada di mansion mewah itu.
"Nang Porschay, beliau berada di kamarnya."
"Baiklah, aku akan menyusulnya."
Porsche berjalan menaiki tangga sambil mengendong Phoenix, bahkan bayi itu terlihat ramah. Menghampiri pintu kamar milik Porschay dengan hati-hati, bahkan Nang Main membuka knopnya perlahan.
Alangkah terkejutnya Porsche ketika melihat adiknya babak belur, bahkan Jinnie tertidur di paha Porschay dengan sangat polos nan lugu.
Dengan segera Porschay mendongak, iris matanya melihat kearah kakaknya.
"Phi Porsche?!"
Ya, dengan segera Nang Main menghampiri adiknya yang mendapatkan beberapa luka kekerasan. Bahkan Porsche bisa merasakan suhu badan adiknya terasa hangat.
"Katakan siapa yang melakukan hal ini padamu?" Tanya Porsche dengan begitu khawatir.
"Phi Porsche! Tubuhku terasa sakit?!"
"Chay, aku akan menghubungi Kinn terlebih dahulu." Dengan segera Porschay menahan tangan sang kakak yang ingin menghubungi pihak Klan Main.
"Jangan! Karena aku tidak ingin Phi bertengkar dengan Phi Kin?!"
Itu adalah permintaan yang cukup konyol untuk di dengar oleh Porsche, bahkan tubuh adiknya sedikit menggigil.
"Kenapa melarangku? Apakah Kim yang melakukan semua ini?!" Tanya Porsche pada sang adik.
Porschay mengangguk kearah kakaknya. "Iya, Phi Kim marah ketika aku pergi dengan Phi Macau."
"Lalu..."
"Bahkan Phi Kim tidak mengangku juga ikut berkhianat untuk berselingkuh dengan sekretarisnya." Jawab Porschay dengan jujur.
Iya, bahkan kali Porsche juga tidak membenarkan tindakan sang adik. Namun tindakan Kim yang menghajar Porschay sangatlah salah, karena termasuk kekerasa dalam rumah tangga yang cukup sensitif di Thailand.
"Baiklah, kita harus pergi kerumah sakit sebelum lukanya menjadi infeksi." Bujuk Porsche pada sang adik.
"Phi, bagaimana kalau Phi Kim akan menghajarki lagi?" Ujar Porschay, karena pria cantik itu masih ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
03. WHY Seasons 3 | Endless Circle of Satans [END]
Fanfic[WHY Seasons 3 "Endless Circle of Satans"] "Tanpa sadar diriku mencintaimu, hingga lancangnya diri ini dengan sejuta kesalahan mengores belati di dalam lerung hatimu."