"Bila masih mengingatmu, maka artinya aku tidak melupakanmu."
— Tay Nititorn Akkarachotsopon•••
Semenjak semua kejadian fatal yang menimpa Klan Tantijibul berakhir, suasana kediaman mewah itu berubah menjadi lebih hangat dimana Time sering sekali menyempatkan diri untuk pulang lebih awal. Bahkan pria culas itu tidak lagi menekan aktivitas putra kecilnya.
"Yeah! Daddy sudah pulang?!"
Sebuah pelukan hangat menyambutnya. Karena kejadian dimana Sam kecelakaan dari tangga bukit, membuat Time menaruh dendam pada keluarga Sangngern.
Dengan lembut Time mengecup pucuk kepala putra kecilnya. Sam melepaskan pelukannya sambil memamerkan senyuman 5 jarinya, karena dia satu-satunya permata keluarga Tantijibul.
"Dimana Mommymu dan Phi Joseph?" Tanya Time pada putra kecilnya.
"Mommy ada di ruang baca, kalau Phi Joseph, aku tidak tahu." Jawab Sam pada sang Ayah.
Seperti orang yang di cari oleh Time pun mendengarnya, kaki jenjang milik Tay nenuruni tangga lalu mendekati suami dan anaknya.
Mata bula milik Tay melihat kearah jam tangannya yang menunjukan pukul 2 siang, karena ini tak biasanya suaminya pulang seawal ini. Entah mengapa Tay semakin senang karena dia bisa memiliki waktu dengan prianya.
"Tumben pulang awal sekali?"
"Joseph, ada dimana?"
"Uhmm, Joseph. Katanya dia sedang berada di Condo."
"Anak itu benar-benar, baiklah aku harus ganti baju dulu." Tay yang mendengarnya hanya mengangguk dan melihat suaminya menaiki tangga.
"Mommy?" Sementara itu Sam memperlihatkan puppy eyesnya pada Ibunya.
"Ada apa?"
"Toko perhiasan, Nina the Jewel. Mau pergi, menemani Phi Venice, karena hari ulang tahun Aunty Pete semakin dekat."
Oh iya, Tay hampir saja lupa. Bahkan Klan Minor telah mengundangnnya secara formal dan hubungan kerja sama kedua Klan ini sudah membaik. Kali ini Tay akan memberikan hadiah bagus untuk ulang tahun calon besannya itu. Lingkungannya yang glamour dan hedonisme menjadi kesatuan di dalam diri istri seorang mafia.
Lalu, Tay hanya tersenyum, bahkan pria cantik itu mengizinkan putra kecilnya untuk pergi. "Baiklah, pulangnya jangan terlalu malam dan hati-hati di jalan."
"Yeah! Sayang Mommy, aku akan pulang dengan tepat waktu."
Iris mata bulat milik Tay melihat putranya berlalu dari pandangannya. Kemudian dia ingin menemui suaminya. Pria cantik itu melihat kearah prianya yang duduk santai di sofa single sambil membaca dokumen.
KAMU SEDANG MEMBACA
03. WHY Seasons 3 | Endless Circle of Satans [END]
Fiksi Penggemar[WHY Seasons 3 "Endless Circle of Satans"] "Tanpa sadar diriku mencintaimu, hingga lancangnya diri ini dengan sejuta kesalahan mengores belati di dalam lerung hatimu."