𝓓𝓸𝓴𝓽𝓮𝓻 𝓱𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓭𝓪𝓹𝓪𝓽 𝓶𝓮𝓷𝓭𝓲𝓪𝓰𝓷𝓸𝓼𝓲𝓼 𝓷𝓪𝓶𝓾𝓷
𝓣𝓾𝓱𝓪𝓷 𝓵𝓪𝓱 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓫𝓮𝓻𝓴𝓾𝓪𝓼𝓪 𝓪𝓽𝓪𝓼 𝓼𝓮𝓰𝓪𝓵𝓪𝓷𝔂𝓪
"Sejak saat itu aku mengenal Kak Alva"
"Dengan sejuta kebohongan yang ia tutupi dari ku dan orang-orang t...
"Alva.... Kamu masuk kuliah pagi kan? Udah jam 7 lebih loh!!!." Vatma membangunkan dan masuk ke kamar. Tak seperti biasanya. Jam segini biasanya Alva sudah pergi ke kampus.
Vatma mendekat dan duduk di samping Alva yang terbaring di bawah selimut. Sambil ia membelai rambut Alva yang halus. "Bangun anak mama tersayang" berusaha untuk membujuk supaya bangun dari tidurnya. Kemarin Vatma melihat Alva pulang larut dengan wajah lelah berat. Berjalan juga hampir terjatuh.
Ia mencoba meraba dahi Alva yang ternyata panas sekali. Vatma terkejut. Kemudian ia membuka setengah selimut yang menutup untuk melihat keadaan Alva.
Alva terlihat menggigil kedinginan dengan suhu tubuh panas. Melihat itu, Vatma semakin cemas. Lalu menelpon pihak rumah sakit untuk mengirimkan dokter supaya Alva bisa diperiksa.
Setelah mengetahui keadaannya, bahwa ternyata Alva kena demam tifoid karena kelelahan berat.
>Demam tifoid atau tipes merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.
Akhir-akhir ini Alva memang sangat sibuk. Sampai-sampai tidak pernah sarapan di rumah. Bekal yang ditatakan Vatma, jarang sekali dimakan. Ia lebih membiasakan makan di luar saat pulang kampus.
Mungkin dari segi memilih makanan yang sembarang dijual di jalan. Sampai tidak tahu jika di dalam makanan itu telah terkontaminasi bakteri-bakteri jahat. Hingga membuatnya terkena demam tifoid.
Disertai berbagai masalah datang bertubi-tubi. Yang paling utama itu dalam kesibukannya pada kepengurusan organisasi kampus. Semuanya menjadi pikiran yang selalu ia ingat-ingat terus menerus. Hingga menyebabkan stress. Tak sadar telah mengorbankan kesehatannya sendiri.
Vatma berniat melarikan Alva kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lengkap. Terlihat juga keadaannya yang memburuk. Membuat Vatma semakin cemas memikirkannya. Namun Alva menolak untuk dirawat di rumah sakit. Menurutnya itu terlalu berlebihan. Padahal kesehatannya itu penting.
Hari ini Azhima dan Tiara tidak melihat sosok Alva yang cuek dan dingin di beberapa sudut kampus. Padahal mereka sudah memiliki rencana matang untuk membalaskan dendam. Yang nyatanya sekarang gagal.
Hari kedua juga tidak terlihat keberadaan Alva yang menyebalkan itu.
Hari ketiga, keempat, kelima, dan keenam pun sosoknya yang dicari-cari tidak kelihatan juga. Karena keingintahuannya, Azhima pergi sendiri mendatangi teman-teman Alva. Yang katanya Alva sangat dekat dengan Tio dan Lian. Susah payah bertanya-tanya akhirnya ia menemukan Tio dan Lian yang berada di cafe seberang.