𝓓𝓸𝓴𝓽𝓮𝓻 𝓱𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓭𝓪𝓹𝓪𝓽 𝓶𝓮𝓷𝓭𝓲𝓪𝓰𝓷𝓸𝓼𝓲𝓼 𝓷𝓪𝓶𝓾𝓷
𝓣𝓾𝓱𝓪𝓷 𝓵𝓪𝓱 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓫𝓮𝓻𝓴𝓾𝓪𝓼𝓪 𝓪𝓽𝓪𝓼 𝓼𝓮𝓰𝓪𝓵𝓪𝓷𝔂𝓪
"Sejak saat itu aku mengenal Kak Alva"
"Dengan sejuta kebohongan yang ia tutupi dari ku dan orang-orang t...
Setelah menjemur sepatunya di balkon dengan terik matahari yang sangat panas, Azhima melihat kucing peliharaan nya pak Tomi yang berjalan mendekatinya. Kucing itu milik pak Tomi, tetangga satu atap susun. Ia sering memanggilnya dengan sebutan yang sangat akrab, yaitu pak de. Ya seperti pak de nya sendiri.
Kucing itu berjalan mendekati Azhima. ''Halo Ming'' berjongkok, tangannya melambai kepada kucing itu. Azhima sering memanggil kucing itu dengan nama akhiran saja, yaitu Ming. Padahal namanya Aming.
Jenisnya kucing kampung, laki-laki, umur tiga bulanan, ekornya cukup pendek, warna bulunya putih dan abu-abu muda. Jarang sekali ada kucing kampung memiliki warna bulu abu muda.
Aming juga merupakan teman yang selalu hadir saat malam dan pagi saat Azhima di kosan.
Aming berbalik arah dari Azhima dan melompat ke atas lemari. ''Eh, mau kemana, Ming..., dasar kucing bandel'' mengikuti Aming dan menyuruh untuk turun. Aming malah tiduran santai dan menggemaskan.
Azhima pergi berjalan ke arah kulkas dan mengambil sesuatu ''kamu mau ga? Enak lo''. Azhima membujuk Aming, membujuk Aming turun kebawah. Azhima berniat memberi makan daging ikan spesial yang baru ia beli kemarin untuk Aming. ''Kalo ga mau ya udah aku kasih ke temen-temen kamu yang ada di luar'' memamerkan sekantong kecil makanan kucing. Akhirnya Aming turun kebawah.
''Nah, akhirnya turun juga. Tunggu bentar'' Azhima pergi ke arah dapur dan mengambil tempat makan Aming. Dan kembali dengan semangkuk kecil berisi daging cincang ikan tuna. Azhima berjongkok di atas lantai dan memberikan mangkuk itu kepada Aming. ''Ini kucing manja, untuk kamu spesial." Azhima sangat senang bisa memberi makanan kepada Aming setiap harinya. '' makan Sampek kenyang. Aku pergi bersih-bersih dulu'' berdiri meninggalkan Aming.
><
Langit malam terlihat berbintang dari kaca jendela kamar, Azhima duduk rapi di atas kasur sambil membuka notebook nya ditemani Aming yang tertidur pulas di sampingnya.
Azhima mencari berbagai informasi tentang daftar-daftar universitas yang ingin ia tuju. Ia juga melihat berbagai foto kampus terbaik di Indonesia. Ia tidak sengaja melihat nama kampus yang ditempati Alva seorang mahasiswa fakultas kedokteran. ''Ini kan nama kampus laki-laki itu'' menggerakkan alis kanannya ke atas. Azhima kemudian menutup notebook nya dengan cukup cepat sehingga terdengar suara ''bokkkkk" "esh.... Aduh'' merasa menyesal ia mengelus-elus notebook kecilnya. Notebook yang baru lunas cicilan minggu kemarin, sebab notebook lamanya kalah saing juga kinerja mesinnya lemah.
''Kok aku jadi kaget sih setelah ingat sama laki-laki itu, ih...'' ekspresi wajah merasa geli. Terbangun dari duduknya menaruh notebook di atas meja belajar.