𝓓𝓸𝓴𝓽𝓮𝓻 𝓱𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓭𝓪𝓹𝓪𝓽 𝓶𝓮𝓷𝓭𝓲𝓪𝓰𝓷𝓸𝓼𝓲𝓼 𝓷𝓪𝓶𝓾𝓷
𝓣𝓾𝓱𝓪𝓷 𝓵𝓪𝓱 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓫𝓮𝓻𝓴𝓾𝓪𝓼𝓪 𝓪𝓽𝓪𝓼 𝓼𝓮𝓰𝓪𝓵𝓪𝓷𝔂𝓪
"Sejak saat itu aku mengenal Kak Alva"
"Dengan sejuta kebohongan yang ia tutupi dari ku dan orang-orang t...
Saat Azhima berada didepan kelasnya yang berniat menemui Alva, malah datang seseorang yang mengarah cepat padanya. Azhima berhenti untuk memastikan siapa orang itu. Saat sudah terlihat jelas, ternyata seseorang itu adalah Ali.
Ali kemudian memeluk erat Azhima tanpa ragu. Azhima terdiam kebingungan. Ada apa dengan Ali sebenarnya, lalu ia mengelus-elus dada Ali.
Ali melepas pelukannya "Azhima" rasa yang tak sabar ingin disampaikan. Azhima menunggu cukup lama ungkapan yang ingin disampaikan Ali.
"Selamat ya kak Ali" menyalami tangan Ali dengan senyum lebar. "Makasih Azhima." "Eeeee, kak Ali nanti malem sif kerja ga?" "Sif. Emangnya ada apa Azhima?" Kebingungan. "Aku mau kasih kejutan. Pokoknya harus datang. Kerja nggak kerja, harus datang. Oke!" memberi tanda oke. Ali tersenyum meringis "oke."
"Kamu ngapain disini? Bareng aku pulang yuk" mengajak Azhima. "Nggak kak. Aku ada urusan sama seseorang" fokus memikirkan kejutan mendadak yang akan ia beri ke Ali nanti malam. "Bener?" Tanya kembali. Azhima mengangguk iya.
"Ada urusan dengan siapa?" "Ada lah. Tapi sekarang nggak penting kayaknya" tidak mempedulikan lagi. "Bener nggak mau bareng aja?" Menawarkan kembali. Azhima menggeleng tidak. "Ya sudah, aku duluan ya. Kamu hati-hati nanti pulangnya" mengacak-acak anak rambut Azhima. "Ih, kak Ali" meringis kesal. Alva yang berdiri disamping Azhima merasa bosan menekuk tangannya di dada.
Ali pergi melambaikan tangan meninggalkan Azhima sendiri. Sudah lumayan jauh. Azhima juga mulai bergegas meninggalkan tempat. Padahal ia ada janji ketemuan dengan Alva.
><
"Kemana nih anak? Lama banget. Udah hampir setengah jam aku nungguin" dalam hati. Membuka tasnya dan mengambil sesuatu. Niat Alva ingin memberikan sesuatu untuk Azhima, namun Azhima tidak datang-datang. Lalu Alva memasukkan kembali benda itu ke dalam tasnya. Kemudian ia beranjak pergi dari koridor depan kelasnya.
Perasaan Alva merasa gagal dan frustasi. Ia menemui Tiara untuk memberikan benda kecil itu untuk Azhima.
"Tiara…." Pekiknya dari kejauhan. Alva berjalan cepat menghampiri Tiara. Tiara mengernyit keheranan. Tumben Alva menemuinya. Pasti tentang Azhima. Pikir Tiara.
"Kak Alva? Ada apa kak?" "Kamu ada temu sama Azhima?" "Iya. Tapi nanti" "Titip kasih ke Azhima. Kayaknya dia sibuk" menyodorkan barang yang dibawa. "Ohhhh gitu rupanya. Oke kak. Aku akan sampaikan" mengambil barang yang ditunjuk.