ᴀꜱꜱᴀʟᴀᴍᴜᴀʟᴀɪᴋᴜᴍ
ʜᴀɪ ꜰʀɪᴇɴᴅʟʏ 👋
•
•
ᴶᵃⁿᵍᵃⁿ ᴸᵘᵖᵃ ⱽᵒᵗᵉ ʸᵃ⭐
ˢᵉˡᵃᵐᵃᵗ ᴹᵉᵐᵇᵃᶜᵃ><
"Tiara"
Alva menyapa Tiara untuk menanyakan keberadaan Azhima yang membuatnya khawatir. Bingung tujuh keliling.
Mematikan handphone nya beralih menatap Alva "kak Alva? Ada apa kak, tumben?" "Kamu lihat Azhima nggak?" "Azhima orangnya lagi pulang kampung. Ibunya sakit" dengan pelan. Mendengarnya Alva tercengang "sakit? Sakit apa?" Tanyanya penuh gelisah.
"Kesehatannya menurun kak" sambungnya "namanya juga usia lanjut."
"Pulang kapan?" "Nggak tau, mungkin dua hari lagi pulang." "Hanya kelelahan saja kak. Nggak ada yang dicemaskan." "Ya udah, makasih" pergi meninggalkan Tiara.
Setelah dua hari berlalu, Alva mendatangi kelas Azhima saat jam pelajaran telah selesai semua.
Ia menunggu di balik pintu kelas.
Bermenit-menit berlalu akhirnya Azhima keluar berbarengan dengan Tiara. Saat itu Azhima terlihat tertawa sumringah dengan sahabatnya itu. Alva langsung menyapa nya "Azhima" Tetapi Azhima tidak menggubrisnya. Alva berusaha agar ia bisa mengajak ngobrol Azhima.
"Assalamualaikum" menyeimbangi langkah Azhima.
"Wa'alaikumussalam" seru Tiara.
"Salam itu wajib dijawab Zima"
"Wa'alaikumussalam" kembali tak memperdulikan Alva.
"Kamu marah sama aku?" Sambungnya "kalo marah, marah aja. Jangan dipendam" melukis senyum sedalam mungkin. Tetapi Azhima tetap pada pendiriannya untuk cuek tak peduli dengan Alva.
"Azhima, aku duluan ya. Udah ditungguin ayang" melambai pada keduanya. Dan meninggalkan Azhima dengan Alva. "Eh, Tiara tunggu!" pekiknya.
Azhima mulai berjalan meninggalkan Alva yang memohon sangat. "Azhima" memohon dan menarik tas Azhima. Merasa ikut tertarik. "Ih kak, lepasin" menepis pelan tangan Alva.
"Kak. Aku nggak marah, aku juga nggak cemburu." Nyeplos begitu saja. Tidak sadar kata-kata itu keluar bebas dari mulutnya. Dengan cepat ia menutup nya dengan kedua tangan.
"Cemburu? Aku nggak tanya kamu cemburu apa tidak. Tapi kamu bilang, kamu cemburu? Sama Keisha?" Meringis tertawa melihat Azhima ketahuan jika ia benar-benar cemburu.
"Nggak kak!" Penuh penekanan. Berusaha membunyikan. "Jujur aja!" meledek Azhima. "Udah ah kak. Mau bicara apa?" "Kita bicara di cafe biasa. Yuk" menarik tas yang dicangklong di bahu Azhima. Azhima tertarik malas menanggapi tingkah Alva.
><
"Gimana keadaan ibu kamu yang lagi sakit?" "Kak Alva tahu darimana?" Sambungnya "Tiara?" "Dibiasakan menjawab dahulu setelah pertanyaan." "Alhamdulillah udah sehat kak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvandra
Genç Kurgu𝓓𝓸𝓴𝓽𝓮𝓻 𝓱𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓭𝓪𝓹𝓪𝓽 𝓶𝓮𝓷𝓭𝓲𝓪𝓰𝓷𝓸𝓼𝓲𝓼 𝓷𝓪𝓶𝓾𝓷 𝓣𝓾𝓱𝓪𝓷 𝓵𝓪𝓱 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓫𝓮𝓻𝓴𝓾𝓪𝓼𝓪 𝓪𝓽𝓪𝓼 𝓼𝓮𝓰𝓪𝓵𝓪𝓷𝔂𝓪 "Sejak saat itu aku mengenal Kak Alva" "Dengan sejuta kebohongan yang ia tutupi dari ku dan orang-orang t...