ᴀꜱꜱᴀʟᴀᴍᴜᴀʟᴀɪᴋᴜᴍ
ʜᴀɪ ꜰʀɪᴇɴᴅʟʏ 👋•
•
ᴶᵃⁿᵍᵃⁿ ᴸᵘᵖᵃ ⱽᵒᵗᵉ ʸᵃ⭐
ˢᵉˡᵃᵐᵃᵗ ᴹᵉᵐᵇᵃᶜᵃ><
"Makasih kak, udah repot-repot nganterin pulang" menunduk malu-malu memegangi tasnya. "Iya. Kan udah biasa setiap pulang kerja. Jadi santai aja". Azhima meringis tersenyum.
"Zima. Weekend jalan yuk!!!" Senyum tipis, mengajak Azhima jalan-jalan. "Hah?" Terkejut mulai ragu-ragu. Ia tidak percaya bahwa Ali mengajaknya pergi jalan-jalan.
"Kalo...." Belum selesai Ali bicara untuk menanyakan, itu jika Azhima tidak sibuk. Namun, Azhima langsung memotongnya "mau kak, mau banget...." Meringis bahagia. Ali membalasnya dengan senyum yang mendamaikan.
"Ya udah kalo gitu. Sampai jumpa di weekend". Senyum itu membuat Azhima melayang ke angkasa lepas. Perasaannya selalu tidak dapat dikendalikan saat bersama Ali. Apalagi, saat tadi Ali menawarkannya untuk pergi di hari minggu bersamanya. Azhima tidak bisa membayangkan hatinya seperti apa. Ia tak sabar untuk hari minggu besok.
Sejak tadi Azhima sibuk menguber-uber isi lemari pakaiannya untuk menemukan baju yang pas buat dikenakan pergi jalan dengan Ali, sang pria idaman. Setelah berjam-jam, akhirnya ia cocok dengan sweater soft blue nya. Tetapi, ia belum menemukan setelan yang pas untuk sweater nya. Tak sengaja ada pemikiran yang baru terlintas di otak nya.
Azhima terpikirkan pada celana Tartan berwarna soft blue yang dipinjamkan Alva saat bajunya basah. Lalu ia mengambilnya di keranjang baju kotor. Azhima belum sempat mencucinya karena lupa.
Baru setelah diambil, langsung ia mencucinya. Karena malam, ia langsung mengeringkannya dengan hairdryer. Sebab Azhima tidak mempunyai pengering di mesin cuci nya. Ia mengeringkannya hingga cukup larut malam. Setelah celananya kering, ia cepat-cepat pergi tidur agar besok tidak bangun kesiangan. Dan waktu yang ia habiskan dengan Ali semakin lama.
><
Ali tertunggu cukup lama didepan kosannya Azhima. Menunggu Azhima yang sedang dandan, sebab tadi pagi ia membongkar kamarnya untuk mencari celana yang semalam ia keringkan. Yang ternyata celana itu menyangkut di balkon. Sebab, semalam Azhima lupa menutup jendelanya, akhirnya celana itu terbang tertiup angin sampai nyangkut di gagang. Untung saja hanya menyangkut, tidak sampai terbang menghilang terbawa angin.
Merasa bosan diluar, Ali berniat ingin menyusul Azhima. Mengecek apa dia masih lama atau tidak. Saat beranjak dari kursi, Azhima tiba-tiba datang didepan Ali, seperti hantu yang baru bangun kesiangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvandra
Teen Fiction𝓓𝓸𝓴𝓽𝓮𝓻 𝓱𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓭𝓪𝓹𝓪𝓽 𝓶𝓮𝓷𝓭𝓲𝓪𝓰𝓷𝓸𝓼𝓲𝓼 𝓷𝓪𝓶𝓾𝓷 𝓣𝓾𝓱𝓪𝓷 𝓵𝓪𝓱 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓫𝓮𝓻𝓴𝓾𝓪𝓼𝓪 𝓪𝓽𝓪𝓼 𝓼𝓮𝓰𝓪𝓵𝓪𝓷𝔂𝓪 "Sejak saat itu aku mengenal Kak Alva" "Dengan sejuta kebohongan yang ia tutupi dari ku dan orang-orang t...