Bab 21

5 1 0
                                    

ᴀꜱꜱᴀʟᴀᴍᴜᴀʟᴀɪᴋᴜᴍʜᴀɪ ꜰʀɪᴇɴᴅʟʏ 👋••ᴶᵃⁿᵍᵃⁿ ᴸᵘᵖᵃ ⱽᵒᵗᵉ ʸᵃ⭐ˢᵉˡᵃᵐᵃᵗ ᴹᵉᵐᵇᵃᶜᵃ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᴀꜱꜱᴀʟᴀᴍᴜᴀʟᴀɪᴋᴜᴍ
ʜᴀɪ ꜰʀɪᴇɴᴅʟʏ 👋


ᴶᵃⁿᵍᵃⁿ ᴸᵘᵖᵃ ⱽᵒᵗᵉ ʸᵃ⭐
ˢᵉˡᵃᵐᵃᵗ ᴹᵉᵐᵇᵃᶜᵃ

><

''Alva'' panggil suara perempuan dari arah belakangnya. Alva membalikkan badan kearah suara itu yang membuatnya terheran-heran.

''Keisha?''

Keisha menghampiri Alva yang tengah berdiri di koridor kamar rumah sakit.

''Kamu_'' mengernyit.

''Maaf. Mungkin kehadiran aku mengagetkan."

''Kenapa kamu ada disini?'' masih heran.

''Aku mau nemenin kamu kemo'' jawabnya penuh ketulusan. Alva membulatkan kedua bola matanya. ''Kamu tahu darimana?''

''Aku tahu dari catatan obat kamu pas di apotik waktu itu. Sorry" ungkapnya bernada rendah. Alva mulai mentransfer sedikit demi sedikit perkataan Keisha lalu beralih memandang ke sisi lain setelah mendengar penjelasan itu.

''Thanks" senyum tipis diperlihatkannya dengan keraguan.

><

''Pelan-pelan Va. Kamu masih belum fit total.'' Keisha membantu menopang tubuh Alva yang masih lemas. Membantunya masuk kedalam mobil untuk pulang.

Di dalam mobil taksi, Keisha mengajak ngobrol Alva dalam perjalanan pulang. ''Kenapa kamu maksa banget buat pulang? Padahal hasil tes menunjukkan kamu belum fit'' ucapnya khawatir. Walau kini posisinya hanya sebagai seorang mantan.

''Aku nggak mau lama-lama dirumah sakit. Lagipula, mama akan bertanya-tanya nantinya'' jawabnya dingin tanpa menatap wajah yang memberinya pertanyaan. Terlukis jelas ekspresi penuh khawatir di wajah Keisha.

Ia juga memahami keadaan laki-laki disampingnya yang kini disebut seorang mantan. Ia menghela napas dan memilih untuk diam sejenak. ''Kamu bilang aja sama aku, kalo butuh apa-apa.'' Satu kalimat lancar berhasil diucapkannya sebelum kembali diam.

Suasana berganti sangat hening. Alva semakin bosan dan beralih menatap jalanan luar dari dalam kaca mobil. Dengan wajah yang sedikit pucat dan semakin tirus. Ia memandangi wajahnya kini yang tak seperti dulu.

Apa aku masih bisa jadi anak gantengnya papa dan mama apa nggak yaaaa?

''Pak berhenti!'' Teriaknya mengejutkan sopir taksi dan Keisha disampingnya.

''Ada apa Va?'' Tanyanya tidak dijawab sebab Alva langsung membuka pintu dan keluar dari mobil dengan terburu-buru. Hampir saja karena ketidakfokusannya, ia ditabrak mobil. Untung saja mobil itu mengerem mendadak. "Alvaaaa awas!!!" Teriakan kencang dari Keisha.

Keisha yang masih berdiri disamping taksi melihatnya langsung dibuat jantungan. Tidak ingin semakin khawatir, ia langsung menyusul langkah Alva yang membuatnya harus lari terbirit-birit.

AlvandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang