39. "Aku hanyalah beban baginya"

31 6 25
                                    

Kami melakukan perjalanan. Aku tidak tahu kami akan pergi ke mana, tapi aku dapat menebak kalau kami menuju Avein saat ini. Aku harap, aku bisa berjumpa dengan teman-temanku di sana. Aku juga masih penasaran tentang keadaan yang berubah pesat.

Perjalanan kami melintasi hutan yang dipenuhi pohon-pohon pemakan daging. Mereka punya banyak mulut, yang mana beberapa diantaranya terisi dengan genangan darah dan tumpukan tulang belulang. Pohon-pohon itu juga sesekali mengeluarkan suara mengeram yang mengerikan. Aku yang sudah terbiasa dengan hal-hal semacam ini pun tidak merasa takut, tapi lebih ke arah terasa mengganggu. Aku ingin memotong-motong mereka dengan kekuatanku. Namun, saat aku hendak mengayunkan pedangku untuk meluncurkan sebuah serangan jarak jauh, aku tidak merasakan aliran mana di dalam badanku. Aku mencobanya beberapa kali, namun tidak membuahkan hasil. Aku benar-benar tidak memiliki mana. Aku benar-benar kehilangan kekuatanku. Satu-satunya yang tersisa hanyalah teknik bertarung yang diajarkan Nero kepadaku.

"Kau sepertinya sudah mengetahuinya. Untuk sementara, biarkan aku yang melindungimu," ungkapnya tanpa memalingkan pandangannya padaku. Kusimpan kembali kedua pedangku di balik punggungku.

Lagi-lagi, aku kehilangan kekuatanku. Aku harus mendapatkan kelereng putih itu untuk mengembalikan kekuatanku. Tapi, tidak ada petunjuk apapun tentang keberadaanya. Aku penasaran, di mana kelereng putih itu berada?

Sebuah suara dentuman keras tiba-tiba terdengar dari atas langit. Diikuti kilatan-kilatan petir yang saling menyambar satu sama lain di atas awan hitam. Langit pun memancarkan cahaya kemerahan, menandakan raja iblis yang sedang memasuki keadaan marah. Aku merasakan tanah tempatku berpijak mulai bergetar. Pohon-pohon yang tadinya hanya memandangi kami dengan rasa lapar kini berusaha mengangkat akar mereka keluar dari tanah. Mereka mengeram semakin mengerikan dan terlihat agresif.

"Dasar! Sepertinya teman-temanmu tidak mendengarkan nasehatku. Sekarang kita jadi kerepotan. Tetaplah di belakangku! aku akan membuka jalan," ujarnya seraya mengeluarkan pedangnya. Aku yang mendengarkan hal itu juga ikut mengeluarkan senjataku dan bersiap melindungi diriku dari pohon-pohon jahat yang telah mengangkat akarnya keluar dari tanah.

Nero berlari maju sembari mengayunkan pedangnya untuk memotong batang pohon-pohon tersebut dalam sekali tebasan. Seperti perintahnya, aku berlari tepat di belakangnya sembari memotong beberapa dahan dari pohon yang hendak menangkapku.

Keadaan menjadi di luar kendali tatkala pohon-pohon jahat mulai menembakkan bola api dari mulut mereka ke arah kami. Beruntungnya, aku dapat menghindari serangan mereka dengan mudah berkat kemampuanku. Sementara Nero dengan mudah menahan serangan itu dengan tangan kirinya yang seperti tangan monster. Perlahan, aku merasakan kekuatan Nero meningkat seiring dia membunuh tiap musuhnya. Sampai ketika, secara tiba-tiba jubahnya memancarkan cahaya kebiruan, tangan monsternya diselimuti energi yang sangat kuat, dan pedangnya menjadi besar serta memancarkan energi kuat. Dalam keadaan inilah, dia mampu menghadapi raja iblis seorang diri.

"Keren," batinku melihatnya berubah.

"Menunduk!" serunya ke arahku.

Refleks, aku segera menunduk sesaat sebelum dia mengayunkan pedangnya secara horizontal — meluncurkan gelombang penghancur dahsyat yang menghancurkan pohon-pohon di belakangku menjadi berkeping-keping sekaligus menghempaskan mereka ke udara. Fiuh, hampir saja aku tertangkap saat aku tidak sadar ada sebuah ranting pohon mengarah padaku.

Tidak sampai di situ. Setelahnya, dia segera berbalik dan memukulkan pedangnya ke tanah dengan keras. Energi besar dari pedangnya yang mengalir ke tanah seketika membuat satu-persatu area tanah di depannya terhentak ke bawah secara tiba-tiba dan bergantian. Semua pohon yang berada dalam area tanah tersebut hancur dengan cepat oleh gravitasi dibuatnya, membuat kami mendapat celah untuk kabur dari hutan ini.

Nightwalker (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang