Extra: Dunia Baru

33 4 35
                                    

Peringatan: Chapter ini mengandung "Gula".

.
.
.

17-08-0002

(Lotus Pov)

Hamparan padang rumput membentang luas. Bunga-bunga aneka warna bermekaran. Mereka semua bergoyang tertiup angin pagi. Awan-awan tipis membentang di langit, menurunkan butiran-butiran kecil air hujan yang membasahi daratan. Cahaya matahari yang merangsek masuk melalui celah-celah awan dibiaskan oleh air hujan. Sebuah pelangi indah pun terbentuk dari proses pembiasan tersebut.

Aku duduk di bawah sebuah pohon besar sembari bermain ocarina; menyaksikan kupu-kupu yang beterbangan di antara bunga-bunga. Musik indah yang kubuat terasa menyatu dengan alam. Sembari bermain musik, aku menikmati keindahan pelangi yang terpantul di mata biruku; Menghirup udara segar segar yang bercampur dengan bau harum bunga-bunga.

Pikiranku melayang jauh ke belakang. Tidak terasa, sudah lebih dari dua tahun semenjak cahaya mentari pertama menyinari dunia. Banyak hal telah terjadi.

Umat manusia dan bangsa elf segera keluar dari Bermuda dengan wajah berseri-seri menuju dataran utama. Kapal-kapal besar berlayar, membawa seluruh penghuni Bermuda keluar meninggalkan tempat yang suatu saat akan tenggelam.

Begitu sampai di dataran utama, kami disambut hamparan gurun pasir yang belum pernah ada sebelumnya. Kala itu, hampir seluruh daratan berupa gurun. Namun, berkat bantuan kekuatan alam bangsa kami (elf), sebagian gurun dapat diubah menjadi hamparan tanah yang subur.

Para manusia mulai menyebar ke segala penjuru dan membangun desa-desa. Sementara, bangsa elf yang sempat terpecah menjadi dua pun bersatu. Di bawah keberkahan roh alam, kami melakukan sebuah ritual untuk mengembalikan kami ke wujud semula, sebagai elf alam. Tidak ada lagi elf bulan ataupun Endarkelf. Semua kembali damai seperti sebelumnya. Sama seperti manusia, kami pun juga membangun ulang peradaban yang telah hancur. Reruntuhan kerajaan Avein telah kami bangun ulang seperti sedia kala.

Semenjak peradaban manusia pulih, mereka menciptakan sistem penanggalan. Abel yang mencetuskan ide itu. Perhitungan dimulai saat matahari menampakkan dirinya pertama kali. Dengan sistem ini, para manusia bisa memprediksi datangnya musim-musim tertentu: hujan, kemarau, semi, dingin, gugur, dan panas. Mereka memang makhluk yang cerdas, dunia ini diberkati atas keberadaan mereka.

Abel sendiri kini hidup di sebuah desa, serumah dengan Medenia. Ia tidak pernah terlihat membuka penutup mata kirinya semenjak itu. Banyak yang datang kepadanya dan memohon dirinya untuk menjadi raja, memimpin umat manusia menuju kemajuan. Namun, Abel menolaknya. Dia sudah menepati janjinya kepada para manusia, sudah sepatutnya ia beristirahat dan giliran menepati janjinya kepada Medenia. Dia menunjuk empat orang untuk dijadikan raja sebagai gantinya, yang kelak akan membangun empat buah kerajaan manusia di dunia ini.

Setelah berhenti sebagai seorang pemimpin, Abel menjadi seorang pedagang keliling. Dia berkeliling mengunjungi desa-desa sembari melakukan transaksi jual beli tiap kali singgah. Dia mengatakan, "Aku senang bisa bepergian ke berbagai tempat sembari berinteraksi dengan orang-orangnya." Namun, saat dia kembali ke rumahnya, ia membantu Medenia mengurus kedai baru ayahnya.

Di sisi lain, Medenia sempat beberapa hari tinggal di reruntuhan klan esper untuk memperbaiki beberapa bagiannya, sebelum datang ke kedai Abel dan menagih janjinya. Hukum manusia mengharuskan mereka untuk menikah jika ingin hidup bersama dan meresmikan hubungan. Dengan senang hati, mereka pun melangsungkan acaranya dan memaksaku beserta Nero menjadi saksinya. Setelah itu, Medenia bekerja di kedai Pak Bos. Dengan kekuatan espernya, dia melayani pelanggan sembari melakukan atraksi (telekinesis) unik, yang membuat tempatnya berbeda. Melihat bahan masakan yang melayang di udara sudah cukup wajar bagi pelanggan kedainya.

Nightwalker (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang